Rokok adalah produk yang berbahaya dan adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitro samine, dll.

      Efek rokok ini sangat berbahaya, zat-zat yang terkandung didalam rokok ini lah yang membuat racun bagi tubuh kita. Akibat dari bahan kimia tersebut, kita sama saja membuat penyakit yang bersarang didalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui disebabkan rokok antara lain, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan system reproduksi seperti impotensi.

      Kebanyakan dari orang yang merokok disebabkan karena mereka merasa nyaman, tenang, dan apabila melakukan aktivitas tertentu, seorang perokok tersebut akan lebih konsentrasi dalam melakukan aktifitas nya.

       Oleh karena itu, mengapa orang tidak bisa meninggalkan sifat perokok nya, dan mereka malah akan menjadi perokok seumur hidup, bahkan akan mati bersama rokok. Kebanyakan alasan remaja yang merokok dikarena oleh factor lingkungan. Ada yang bilang kalau tidak merokok itu cewek, tidak jantan, terus ada juga yang bilang kalau merokok itu mereka lebih percaya diri.

    Ketua Badan Khusus Pengendalian Tembakau, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Widyastuti Soerojo mengatakan bahwa nikotin memiliki skor tertinggi dalam hal membuat ketergantungan dibandingkan dengan zat adiktif lain nya seperti heroin, kokain, mariyuana, kafein dan alcohol. Menurut Soerojo “ skor itu dilihat dari aspek tingkat kesulitan untuk berhenti, angka kambuhan, dorongan tetap menggunakan meski sudah tahu bahayanya serta persentase orang yang ketagihan, dari 75 – 80 perokok yang ingin berhenti merokok. hasilnya kurang dari 5% yang berhenti merokok”. Hal itu dikatakan karena nikotin dalam tembakau adalah zat adiktif plus, dikatakan pula, peraturan apapun yang dibuat untuk membatasi konsumsi rokok, sulit untuk menghilangkan ketagihan rokok.

        Umur mulai merokok mulai dari usia anak mengalami peningkatan, demikian usia mulai dari remaja hingga dewasa juga mengalami peningkatan. Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2007 dan 2010 terjadi kecenderungan peningkatan umur mulai merokok pada usia yang lebih muda. Menurut RisKesDes 2007, umur pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,2%, pada usia 10-14 tahun sebasar 10,3%, pada usia 15-19 tahun sebesar33,1%, pada usia 20-24 tahun sebesar 12,1%, pada usia 25-29 tahun sebesar 3,4%, dan pada usia ≥ 30 tahun sebesar 4%. Sedangkan menurut RisKesDas 2010 umur pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 tahun sebesar 17,5%, pada usia 15-19 tahun sebesar 43,3%, pada usia 20-24 tahun sebesar 14,6%, pada usia 25-29 tahun sebesar 4,3%, dan pada usia ≥ 30 tahun sebesar 3,9%.(di peroleh dari http://www.who.com.int/tobacco/en/atlas3.jpg)09/10/2012,10.38.

            Dan itulah yang bisa kita lakukan untuk menghentikan seorang perokok. Tapi, semua itu tergantung dari kemauan mereka sendiri, kalau mereka benar-benar berniat ingin berhenti merokok, mereka pasti bisa melakukannya tanpa melakukan seperti memakan permen ketika hendak ingin merokok.

        Untuk anak-anak dan remaja, Orang tua dan guru harus berperan penting dalam memantau perkembangan mereka. Remaja ini tidak bisa dimarah, mereka hendak lah di beri motivasi, saran, mana yang lebih baik di contoh dan mana yang tidak baik di contoh. Mereka akan bisa membedakan hal yang baik dan buruk.

            sebelum ingin menjadikan anak mereka yang baik, terutama tidak menginginkan anak mereka merokok, orang tua seharusnya juga tidak merokok, karena dari orang tua lah mereka mencontohnya, baik itu dari segi hal yang baik maupun yang buruk. Baik buruk nya sifat orang tua akan tertanam didalam jiwa anaknya.

By : Roni Efendi

0 comments :

Post a Comment