A.
GLIKONEOGENESIS
Glikoneogenesis
adalah biosintesis glukosa atau glikogen dari senyawa – senyawa non
karbohidrat, misalnya gliserol, asam laktat atau asam amino glikogenik.
Gliserol secara terus menerus diproduksi oleh jaringan adipose.
B.
KETOGENESIS
Pada
keadaan normal, sebagian besar asetil KoA yang terbentuk akan memasuki siklus
krebs. Akan etapi, jika konsumsi karbohidrat sangat sedikit seperti pada kasus
kelaparan atau diet ketat atau jika glukosa tidak dapat digunakan seperti pada
diabetes mellitus, maka metabolisme lemak akan meningkat sebagai kompensasi
kekurangan glukosa. Masuknya asetil KoA ke siklus krebs tergantung dari
ketersediaan asam oksaloasetat yang mengubah asetil KoA menjadi asam sitrat.
Defisit karbohidrat menyebabkan pembentukan asam oksaloasetat berkurang dan
oksidasi lemak menjadi tidak lengkap. Selain itu oksidasi lemak untuk produksi
energy akan menyebaban produksi asetil KoA yang terakumulasi dalam sel akan
ditranspor ke hati, dimana terjadi konveri asetil KoA menjadi badan keton –
aseton, asam asetoasemat dan betha hidroksibutirat. Proses ini disebut juga
ketogenesis.
C.
METABOLISME GLIKOGEN
Metabolisme
glikogen terjadi di dalam jaringan terutama hati dan otot, biasanya 12 – 18 jam
setelah berpuasa simpanan glikogen di hari akan habis. Ada 2 peristiwa yang
menyangkut metabilisme glikogen, yaitu :
1. Glikogenesis yaitu pembentukan glikogen
Proses ini menyangkut proses
fosforilasi dari glukoasa menjadi glukosa 6 – PO4, kemudian berubah menjadi
glukosa 1 – PO4. Setelah itu glukosa 1 – PO4 bereaksi dengan UTP (Uridin Trifosfat) membentuk UDPG (Uridin Difosfat Glukosa). Melalui
bantuan enzim glikogen sintetase akan membentuk glikogen.
2. Glikogenolisis yaitu proses pemecahan glikogen menjadi
glukosa
Pada proses ini glikogen akan
berdegradasi langsung menjadi glukosa 1 – PO4 dengan bantuan enzim glikogen
fosforilase, kemudian glukosa 1 – PO4 diubah menjadi glukosa 6 – PO4 dan
berakhir dengan pembentukan glukosa.
Adapun
hormon – hormon yang mengatur metabolisme glikogen antara lain :
1. Insulin
Fungsinya yaitu mempercepat penggunaan
glukosa oleh jaringan sehingga glukosa cepat hilang dari dalam darah untuk
produksi energy, glikogen, lemak. Jadi, hormone ini berperan dalam proses
glikogenesis.
2. Efinefrin dan Glukagon
Fungsinya yaitu menstimulir glikogen
fosforilase dan menekan glikogen sintetase menyebaban penurunan simpanan
glikogen dan mempertinggi glukosa darah, sehingga berperan pada proses
glikogenolisis.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusharto, Clara M dan Suhardjo.(1992).Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi.Kanesius:
Yogyakarta.
James, Joyce dkk.(2008).Prinsip – Prinsip Sains Untuk Kesehatan.Erlangga Medical Series.
Sumardjo, Damin.(2008).Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program
Strata I Fakultas Bioeksakta.EGC: Jakarta.