PENGENDALIAN
ENDOKRIN
Hipotalamus
dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar
hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon
hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di
kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka
hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan
perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini
mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu
yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal
tertentu.
Misalnya,
suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh
kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung
telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme
pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini
masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan
respon terhadap semacam jam biologis.
HORMON
Hormon
adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau
organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.
Sebagian
besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan
panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang
merupakan derivat dari kolesterol.
Mekanisme kerja hormon
1.
Sekresi endokrin
Sel endokrin mensekresi hormon→ hormon dialirkan
ke darah → ditangkap oleh reseptor pada sel sasaran
2.
Neurosekresi
Badan sel saraf mensekresi hormon→ melalui
akson hormon dialirkan melalui aliran darah → hormon ditangkap oleh reseptor
pada sel sasaran
3.
Neurotransmisi
Badan sel saraf mengeluarkan sinyal → sehingga
mempengaruhi sel sasaran melakukan sesuatu
Fungsi hormon:
1. Hormon berperan
sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
2. Mengendalikan
proses-proses yang terjadi di dalam tubuh seperti proses pertumbuhan,
perkembangan seksual dan proses metabolisme yang lain.
3. Menjaga keseimbangan
dalam tubuh atau disebut juga homeostasis.
4. merespons stress
pada tubuh secara tepat
Fungsi
hormon dan saraf adalah sama, yaitu mengatur kinerja tubuh. Tetapi hormon
mengatur kinerja tubuh dengan cara yang berbeda dengan saraf.
System kerja hormon
Kerja sistem endokrin lebih lambat
dibandingkan dengan sistem saraf, sebab untuk mencapai sel target hormone harus
mengikuti aliran sistem transportasi. Hormon bekerja sama dengan sistem saraf
untuk mengatur pertumbuhan dan tingkah keseimbangan internal, reproduksi dan
tingkah laku. Kedua sistem tersebut mengaktifkan sel untuk berinteraksi satu
dengan yang lainnya dengan menggunakan messenger kimia. Hormon bertindak
sebagai pembawa pesan atau messenger kimia dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, dan mempengaruhi sel target yang ada di seluruh
tubuh, dan selanjutnya sel target akan menerjemahkan pesan tersebut menjadi
suatu tindakan.
Messenger kimia dalam sistem neuron adalah
neurotransmitter. Neurotransmitter bergerak melalui celah sinapsis, hingga
mencapai sel target. Sel target memiliki reseptor sebagai alat untuk mengenali
impuls atau rangsangan. Ikatan antara reseptor dengan hormon di dalam atau di
luar sel target, menyebabkan respon pada sel target.
0
comments
Posted in
Labels:
Materi Kuliah
Pertambahan penduduk lansia secara bermakna akan disertai oleh berbagai masalah dan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lansia baik terhadap individu maupun bagi keluarga dan masyarakat yang meliputi kesehatan fisik, biologis, mental social budaya, sosial ekonomi.
Kebudayaan mempengaruhi seseorang
untuk mengikuti pola – pola perilaku tertentu yang telah dibuat orang lain.
Setiap kelompok masyarakat memiliki tradisi, kebiasaan dan budaya yang unik
akan berpengaruh kepada cara berfikir (cara memandang sesuatu), cara bersikap,
cara berperilaku yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dalam menghadapi
masalah kesehatan agar sehat dan tetapi dalam memenfaatkan pelayanan kesehatan.
Keyakinan budaya memaknai pengalaman sehat dan sakit individu untuk
menyesuaikan diri secara kultural dengan penyebab penyakit yang rasional,
aturan dalam mengekspresi gejala, norma, interaksi, strategi mencari pertolongan
dan menentukan hasil yang diinginkan (Harwood, 1998).
Kuatnya tradisi keluarga mempengaruhi
pemanfaatn pelayanan kesehatan (Geersten, 1975). Pola – pola tingkah aku yang
sudah terlembagaan dalam masyarakat akan mendorong kepada bentuk karakteristik
tingkah laku yang sama, kesamaan ini mendorong kepada tipe kepribadian dasar
keluarga lansia dalam memilih pelayanan kesehatan yang sesuai dengan nilai yang
dianut karena itu perlu pendekatan multi disiplin mengingat berbagai isu yang
berhubungan dengan lansia perlu menyiapkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
lansia.
Menurut penelitian Conie (1984),
status sosial keluarga lansia dan sosial budaya masyarakat berpengaruh terhada
pemanfaatn pelayanan kesehatan dan berpengaruh terhadap pemilihan fasilitas
kesehatan yang memadai untuk kesehatan lansia.
Seirama dengan meningkatnya jumlah
dan angka kesakitan lansia diperlukan peningkatan jenis dan kualitas pelayanan
kesehatan serta perawatnya, baik yang dilaksanakan oleh lansia itu sendiri
maupun keluarga atau lembaga lain seperti PUSAKA (Pusat Santun Dalam Keluarga),
Posyandu lansia, Panti Sosial Tresna Wedha, Sasa Tresna Werdha maupun yang
dilaksanakan disarana pelayanan kesehatan rujukan tingkat pertama (sekunder)
dan sarana pelayanan kesehatan tingkat anjut (tersier) (Notoatmojo, 2007).
Adapun tujuan posyandu lansia adalah
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua uang
bahagia dan berguna dalam keluarga serta masyarakat sesuai dengan eksistensinya
dalam strata kemasyarakatan.
B.
PENGERTIAN BUDAYA
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta “Buddayah” yang berarti budi atau akal, bisa juga daya dari budi,
sedangkan kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa (Koentjaraningrat,
1990).
Kebudayaan yaitu rancangan hidup yang tercipta secara
historis baik ekplisit maupun imlisit, rasional. irasional yang ada pada waktu
sebagai pedoman untuk perilaku manusia (Kluckhohn dan Kelly, dalam Kessing,
1992).
Budaya adalah suatu yang mengandung
unsur pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, perilaku yang merupakan
kebiasaan diwariskan. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu “Buddayah” yang meruapakan
bentuk jamak dari “Buddi” (budi atau
akal) diartikan sebagai hal – hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut “Culture”
yang berasal dari bahasa latin “Colere”
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan mengolah tanah atau
bertani. Kata Culture juga kadang diterjemahkan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia (Kessing, 1992).
Istilah kultur mengacu pada warisan
sosial masyarakat yang mempelajari pola pikir, merasa dan bertindak yang
ditularkan dari generasi ke generasi berikutnya termasuk penggunaan pola – pola
tersebut dalam sesuatu bersifat materi (Zanden 1990).
Budaya dapat diartikan dari berbagai
sudut pandang. Berdasarkan wujudnya, kebudayaan dapat digolongkan atas dua
komponen utama yaitu kebudayaan material dan non material. Kebudayaan material
mengacu keada semua ciptaan masayarakat yang nyata dan kongkret, contohnya
temuan – temuan arkeologi, pesawat, televisi dan sebagainya. Sedangkan
kebudayaan non material adalah ciptaan – ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, contohnya dongeng, cerita rakyat, lagu atau tarian
tradisional.
Karakterisktik Budaya
Menurut Samovar dan Potter (1995) ada 6 karakterikstik budaya, yaitu :
1. Budaya bukan keturunan tapi
dipelajari. Jika
seseorang anak lahir dan hidup di Amerika dari orang tua berkebangsaan
Indonesia, maka tidaklah secara otomatis anak itu bisa berbicara dengan bahasa
Indonesia tanpa ada proses pembelajaran oleh orang tuanya.
2. Budaya ditransfer dari satu generasi
kegenerasi berikutnya. Contohnya, upacara penguburan placenta pada masyarakat Jawa, masyarakat
tersebut tidak belajar secara formal, tetapi menikuti perilaku nenek moyangnya.
3. Budaya berdasarkan simbol. Untuk bisa mempeljari budaya orang
memerlukan simbol, dengan simbol nanti kita dapat bertukar pikiran dan
komunikasi sehingga memungkinkan terjadinya proses transfer budaya dari satu
generasi kegenrasi berikutnya. Contoh, beberapa simbol yang
mengkarakteristikkan budaya adalah kalung pada suku dayak, manik – manik,
gelang yang semua itu menandakan simbol budaya tertentu.
4. Budaya hal yang bisa berubah, karena budaya merupakan sistem yang
dinamis dan adaptif sehingga rentan terhadap terhadap adanya perubahan.
Misalnya, pada sekelompok masyarakat merayakan hari kelahiran dengan tumpeng
atau nasi kuning, pada zaman modern tradisi tersebut berubah yaitu menjadi kue
ulang tahun.
5. Budaya bersiat menyeluruh, satu elemen
budaya dapat mempengaruhi elemen yang lain. Misalnya, lingkungan sosial akan
mempengaruhi perilaku seseorang yang tinggal dilingkungan tersebut.
6. Budaya etnosentris, adanya anggapan bahwa budaya kitalah
yang paling baik diantara budaya – budaya yang lain. Suku Badui akan merasa
budaya Badui yang benar, apabila melihat perilaku budaya dari suku lain
dianggap aneh, hal itu terjadi pada kelompok suku yang lain juga.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Arum.(2010).Buku Ajar
Keperawatan Transkultural.Gosyen Publishing: Yogyakarta.
0
comments
Posted in
Labels:
Materi Kuliah
A.
GLIKONEOGENESIS
Glikoneogenesis
adalah biosintesis glukosa atau glikogen dari senyawa – senyawa non
karbohidrat, misalnya gliserol, asam laktat atau asam amino glikogenik.
Gliserol secara terus menerus diproduksi oleh jaringan adipose.
B.
KETOGENESIS
Pada
keadaan normal, sebagian besar asetil KoA yang terbentuk akan memasuki siklus
krebs. Akan etapi, jika konsumsi karbohidrat sangat sedikit seperti pada kasus
kelaparan atau diet ketat atau jika glukosa tidak dapat digunakan seperti pada
diabetes mellitus, maka metabolisme lemak akan meningkat sebagai kompensasi
kekurangan glukosa. Masuknya asetil KoA ke siklus krebs tergantung dari
ketersediaan asam oksaloasetat yang mengubah asetil KoA menjadi asam sitrat.
Defisit karbohidrat menyebabkan pembentukan asam oksaloasetat berkurang dan
oksidasi lemak menjadi tidak lengkap. Selain itu oksidasi lemak untuk produksi
energy akan menyebaban produksi asetil KoA yang terakumulasi dalam sel akan
ditranspor ke hati, dimana terjadi konveri asetil KoA menjadi badan keton –
aseton, asam asetoasemat dan betha hidroksibutirat. Proses ini disebut juga
ketogenesis.
C.
METABOLISME GLIKOGEN
Metabolisme
glikogen terjadi di dalam jaringan terutama hati dan otot, biasanya 12 – 18 jam
setelah berpuasa simpanan glikogen di hari akan habis. Ada 2 peristiwa yang
menyangkut metabilisme glikogen, yaitu :
1. Glikogenesis yaitu pembentukan glikogen
Proses ini menyangkut proses
fosforilasi dari glukoasa menjadi glukosa 6 – PO4, kemudian berubah menjadi
glukosa 1 – PO4. Setelah itu glukosa 1 – PO4 bereaksi dengan UTP (Uridin Trifosfat) membentuk UDPG (Uridin Difosfat Glukosa). Melalui
bantuan enzim glikogen sintetase akan membentuk glikogen.
2. Glikogenolisis yaitu proses pemecahan glikogen menjadi
glukosa
Pada proses ini glikogen akan
berdegradasi langsung menjadi glukosa 1 – PO4 dengan bantuan enzim glikogen
fosforilase, kemudian glukosa 1 – PO4 diubah menjadi glukosa 6 – PO4 dan
berakhir dengan pembentukan glukosa.
Adapun
hormon – hormon yang mengatur metabolisme glikogen antara lain :
1. Insulin
Fungsinya yaitu mempercepat penggunaan
glukosa oleh jaringan sehingga glukosa cepat hilang dari dalam darah untuk
produksi energy, glikogen, lemak. Jadi, hormone ini berperan dalam proses
glikogenesis.
2. Efinefrin dan Glukagon
Fungsinya yaitu menstimulir glikogen
fosforilase dan menekan glikogen sintetase menyebaban penurunan simpanan
glikogen dan mempertinggi glukosa darah, sehingga berperan pada proses
glikogenolisis.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusharto, Clara M dan Suhardjo.(1992).Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi.Kanesius:
Yogyakarta.
James, Joyce dkk.(2008).Prinsip – Prinsip Sains Untuk Kesehatan.Erlangga Medical Series.
Sumardjo, Damin.(2008).Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program
Strata I Fakultas Bioeksakta.EGC: Jakarta.
0
comments
Posted in
Labels:
Materi Kuliah
A.
KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid terletak di depan trakea, di
bawah kartilago krikoid dan berbentuk seperti kupu – kupu dengan berat 20 – 40
gram. Kelenjar tiroid diperdarahi oleh arteri tiroid superior yang merupakan
cabang dari arteri karotid eksterna dan arteri karotid inferior. Kelenjar ini
memiliki dua lobus lateral yang dihubungkan oleh ismus sempit yang melintasi
trakea tepat di bawah tulang rawan krikoid. Masing – masing lobus mempunyai
ketebalan kurang lebih 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm.
Secara mikroskopis, lobus tiroid mempunyai 3
jenis sel yaitu folikel, sel folikuler dan sel parafolikuler. Sel folikel
berfungsi sebagai tempat menyimpan dan menyediakan bahan – bahan produksi hormon
tiroid seperti yodium, protein yang disebut triglobulin. Sel folikuler
menghasilkan hormon Tiroksin (T4) dan Triodotiroinin (T3), sedangkan sel
parafolikuler mensekresi Kalsitonin atau Tirokalsitonin. Normalnya kelenjar tiroid mensekresi
90% T4 dan 10% T3. Pada jaringan tubuh seperti ginjal, hati dan limpa 80% T4
akan diubah menjadi T3 untuk proses metabolisme.
Hormon
tiroksin (T4) secara khusus berperan dalam :
1. Pengaturan metabolisme tubuh
2. Regulasi pertumbuhan fisik maupun mental
3. Perkembangan organ reproduki dan pertahanan
terhadap infeksi
Pengaturan
produksi tiroksin dipengaruhi oleh pelepasan TSH, pemasukan protein dan iodium
dari makanan serta faktor lingkungan seperti keadaan stres dan terpapar suhu
dingin yang lama. Triodotironin (T3), tersusun atas satu atom yodium dan
tiroksin, berfungsi untuk pematangan dan pertumbuhan jaringan dengan cara
meningkatkan metabolisme protein, lemak dan glukosa, selain itu juga mensintesis
protein kontraktil seperti miosin dan membran reseptor (beta adrenal). Hormon
Tirokalsitonin atau kalsitonin berperan dalam keseimbangan kalsium yang
distimulasi oleh pergerakan kalsium dalam tulang.
Fungsi
tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) hipofisis, di bawah kendali hormon
– hormon pelepasan tirotropin (TRH) hipotalamus melalui sistem umpan balik
hipofisis à hipotalamus. Faktor utama yang mempengaruhi
laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon tiroid yang bersirkulasi dan laju
metabolik tubuh.
Abnormalitas
sekresi terjadi akibat defisiensi iodium atau malfungsi hipotalamus, hipofisis
serta kelenjar tiroid :
1. Hipotiroidisme adalah penurunan produksi hormon tiroid, hal
ini mengakibatkan penurunan aktivitas metabolik, konstipasi, letargi, reaksi
mental lambat dan peningkatan simpanan lemak.
Pada orang dewasa kondisi ini
menyebabkan miksedema yang ditandai dengan adanya akumulasi air dan musin di
bawah kulit, sehingga penampakan edema terlihat. Sedangkan pada anak kecil hipotiroidisme
mengakibatkan retardasi mental disebut dengan kretinisme.
2. Hipertiroidisme adalah produski hormone tiroid yang
berlebihan. Hal ini mengakibatkan aktivitas metabolisme meningkat, berat badan
menurun, gelisah, tremor, diare, frekuensi jantung meningkat, jika berlebihan
gejalanya toksisitas hormon.
Hipertiroidisme berlebihan menyebabkan
goiter eksoftalmik (penyakit grave).
Gejalanya berupa pembengakakan jaringan di bawah kantong mata, sehingga bola
mata menonjol. Penatalaksanaan hipertiroidisme adalah melalui pengangkatan
kelenjar tiroid melalui pembedahan atau iodium radioaktif yang diarahkan pada
kelenjar untuk menghancurkan jaringan.
3. Goiter (gondok) adalah pembesaran kelenjar tiroid 2 – 3 kali
lipat. Hal ini terjadi berkaitan dengan hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
Goiter ringan (endemik) berkaitan dengan hipotiroidisme terjadi didaerah yang
mengalami defisiensi iodium. Penurunan konsumsi iodium mengakibatkan akumulasi
triglobulin (koloid) dalam folikel, tetapi menurunkan produksi hormon tiroid.
Suplementasi garam iodium mengurangi insiden goiter endemik.
B.
KELENJAR PARATIROID
Kelenjar paratiorid menempel pada bagian
anterior dan posterior kedua lobus tiroid oleh karena itu berjumlah 4 buah. Kelenjar
ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief
cell dan oxyphill cell. Chief
cell merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan
mensekresi hormon paratiroid atau parathormon (PTH). Kelenjar paratiroid panjangnya
5 mm, lebar 4 mm, tebal 2 mm dan berat 25 – 50 gram masing – masing. Paratiroid
menghasilkan parathormon yang merupakan hormon polipeptida. Pengaturan
pelepasan PTH dipengaruhi oleh kadar serum kalsium melalui mekanisme umpan
balik negatif. Pada keadaan serum kalsium tinggi sekresi PTH menurun
mengakibatkan penurunan mobilitas ion kalsium dari tulang, sehingga serum
kalsium menjadi menurun. Kadar magnesium dan phospat juga mempunyai efek pada
penurunan sekresi PTH. Pada keadaan hipomagnesemia kadar kalsium normal akan
menurunkan sekresi PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan
phospat tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan duodenum. Di bawah ini
adalah efek parathormon terhadap jaringan target :
Penurunan
kalsium serum merangsang pelepasan PTH. PTH meningkatkan kadar kalsium dengan
cara : (1) memetabolisasikan kalsium dalam tulang, (2) meningkatkan absorbsi
kalsium dari usus dan (3) mempercepat reabsorbsi kalsium dari tubulus renalis.
Fungsi
parathormon antara lain :
1. Menstimulasi osteoklas untuk melepaskan
kalsium dari tulang
2. Menghambat osteoblast dengan menurunkan
deposit kalsium dalam tulang
3. Mengaktifkan vitamin D untuk membantu
meningkatkan kalsium dalam usus
4. Meningkatkan reabsorbsi kalsium di ginjal untuk
mengurangi kehilangan kalsium melalui urin
5. Menstimulasi pembentukan dan sekresi kalsitrol
pada ginjal yang berperan dalam mengabsorbsi kalsium dan phospat di saluran
pencernaan.
Abnormalitas
sekresi kelenjar paratiroid mengakibatan :
1. Hipersekresi (hiperparatiroidisme) adalah kasus yang jarang terjadi, tetapi
dapat diakibatkan oleh tumor paratiroid. Hipersekresi mengakibatkan peningkatan
aktivitas osteoklas, resorbsi tulang, dekalsifikasi dan pelemahan tulang.
2. Hiposekresi (hipoparatiroidisme) adalah penurunan kadar kalsium darah dan
peningkatan iritabilitas sistem neuromuscular. Jika hipersekresi berlebihan
dapat menyebabkan tetanus (kejang otot rangka).
DAFTAR
PUSTAKA
Bloom dan Fawcett.(2002).Buku Ajar Histologi.EGC: Jakarta.
Sloane, Ethel.(2003).Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.EGC : Jakarta.
Irianto, Kus.(2004).Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.Yrama Widya:
Bandung.
Rumaharbo, Hotma.(1999).Asuhan keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin.EGC.
Jakarta.
0
comments
Posted in
Labels:
Materi Kuliah
NAMA : AAN AJI PRAYOGI
KELAS : 2A (SEMESTER IV)
TUGAS : PROMOSI KESEHATAN
RESUME PROMOSI KESEHATAN
Hasil Survei
Pada saat
melakukan promosi kesehatan di SD yang ada di Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sui.
Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak. Ditemukan lingkungan SD yang kurang
terjaga dengan baik. Hal ini dibuktikan masih adanya sampah yang berserakan
baik di depan sekolah ataupun dibelakang ruangan. Selain itu juga siswa dan
siswi di Sekolah Dasar (SD) tersebut belum mampu menjaga kebersihan badannya,
mulai dari kukunya yang kotor, jarang mandi dan tidak mencuci tangan sebelum
makan. Oleh karena itu, kelompok kami memberikan promosi kesehatan (PROMKES)
agar nantinya para warga sekolah yang meliputi guru dan siswa – siswi dapat
menjaga kebersihan lingkungan dan khususnya bagi para murid bisa mempraktikan
cara menjaga kebersihan badan yang baik.
Kekurangan dan Kelebihan Kelompok
serta Pihak Sekolah
1. Kekurangan
Kelompok
Dalam melakukan promosi kesehatan, kelompok kami memiliki
kekurangan dalam hal tidak mempersiapkan kabel panjang terlebih dahulu,
sehingga meminjam dari pihak sekolah dan belum diaturnya kelas yang akan digunakan
untuk promosi kesehatan.
2. Kekurangan
Pihak Sekolah
Kekurangan dari pihak sekolah yaitu belum tersedianya sarana,
prasarana untuk buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) yang baik,
tempat pembuangan sampah yang belum memadai karena masih banyak sampah berserakan
dilingkungan sekolah serta belum tersedianya kabel listrik untuk promosi kesehatan.
3. Kelebihan
Kelompok
Kelompok kami memiliki kelebihan yaitu kami menyediakan media
promosi kesehatan berupa slide powerpoint berisi gambar – gambar menarik,
poster – poster tentang cara mencuci tangan, mengisi waktu luang saat siswa –
siswi antri untuk belajar mencuci tangan kelompok kami memutarkan film – film
kartun membuat mereka senang, memberikan kenang – kenangan dalam bentuk tong
sampah serta plakat bagi pihak sekolah. Sehingga nantinya hal tersebut dapat
bermanfaat bagi para warga sekolah baik guru maupun para siswa – siswi dalam
mempraktikan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
4. Kelebihan
Pihak Sekolah
Pihak sekolah terdiri dari para dewan guru hingga siswa – siswi menyambut
baik kedatangan kelompok kami. Pihak sekolah juga telah menyediakan tempat
promosi kesehatan berupa kelas yang bagus sehingga mempermudah kegiatan dan
membantu dalam mengatasi belum tersedianya kabel ataupun terminal, pihak guru memperingatkan
para muridnya agar diam memperhatikan salah satu teman kami menyampaikan materi
berupa cara mencuci tangan yang baik dengan 7 langkah. Setelah kegiatan cara
mencuci tangan dipraktikan secara langsung, siswa – siswi mengikuti dengan
antusias serta dapat mempraktikannya kembali di dalam kelas.
Hambatan Promosi Kesehatan
Dalam
Pelaksanaan promosi kesehatan (PROMKES), kelompok kami memiliki hambatan berupa
belum tersedianya kabel atau terminal untuk kegiatan PROMKES yang akan
dilaksanakan di ruang kelas 1, setelah kabel tersebut tersedia masih ada
kendala lain yaitu aliran listrik kadang
– kadang terputus. Selain itu, saat akan memulai kegiatan promosi kesehatan
dalam mengatur duduk siswa – siswi agak susah sehingga diperlukan kesabaran dari
pihak kelomok agar anak – anak SD terfokus pada materi yang dijelaskan maupun masih
banyak anak – anak yang suka bermain – main saat diajak berkomunikasi.
1
comments
Posted in
Labels:
Materi Kuliah
SPEECH ABOUT NURSING
<<
Good afternoon
ladies and gentleman, on this happy occasion I will convey the theme of nursing.
Nursing
is the art and science of caring for the sick and injured. Part of nursing is
an art because an art is a skill or ability acquired through training and
experience. There are many purpose of nursing and nursing procedures includes nursing
tries to keep, promote and return to patient’s health; nursing tries to protect
the patient from a new infection and nursing tries to help the patient in
understanding, accepting and participating in the program for his care.
Inside
there is a nursing care nursing. Good nursing care includes keeping the patient’s
body and clothes clean; providing clean surrounding; changing his position; using
comfort devices and attending to diet and elimination. These are of the steps
in keeping the patient physically comfortable.
To make the
client's comfortable so created a team of doctors and nurse. The primary
function of this team is the care of the patient. The doctor, the head of the
team, give the orders. The nurse determines how to execute the doctor`s orders
and the nurse`s assitants carry out the doctor`s orders under the nurse`s
supervision. The attitude of all the personnel toward the patients should be
friendly, sympathetic, kind, fair and honest.
Hospitals admit two
general classes of patients. One class consists of those patients who need
surgical treatment and the other group includes those patient not in need of
surgery. This group is on the medical service. It is made of patients in
need of : general medicine treatment; psychiatric
treatment; cardiology treatment, communicable disease treatment and pediatric
care.
So all I can say, thank
you for your attention guys.
Translate
PIDATO KEPERAWATAN
Selamat
siang teman – teman, pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan
tema tentang keperawatan.
Keperawatan
adalah seni dan ilmu untuk merawat orang sakit dan terluka. Bagian dari
keperawatan adalah seni karena seni adalah keterampilan atau kemampuan yang
diperoleh (diperoleh) melalui pelatihan dan pengalaman. Ada tujuan banyak
prosedur keperawatan dan keperawatan diantaranya keperawatan mencoba untuk
mempertahankan (tetap), mempromosikan (meningkatkan), dan mengembalikan
(return) bagi kesehatan pasien; keperawatan upaya (mencoba) untuk melindungi
pasien terhadap dia tertular (mendapatkan - "menangkap") infeksi baru
(penyakit); keperawatan mencoba untuk membantu (membantu) pasien dalam
pemahaman, menerima, dan berpartisipasi (ambil bagian) dalam program untuk
perawatannya.
Di
dalam keperawatan terdapat asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang baik meliputi:
menjaga tubuh pasien dan pakaian bersih; menyediakan bersih sekitarnya; mengubah
posisinya; menggunakan perangkat kenyamanan dan menghadiri untuk diet dan
eliminasi. Kenyamanan fisik dan mental harus diberikan untuk membantu pasien
dalam pemulihan, seperti menganggap dia sebagai seseorang; mempromosikan kepercayaan
di petugas rumah sakit; menyediakan untuk istirahat dan relaksasi dan menjaga
bangsal (kamar rumah sakit ) tenang dan ceria.
Untuk
membuat kenyamanan pada klien dibentuk tim dokter dan perawat. Fungsi (utama)
utama tim ini adalah perawatan pasien. Dokter, kepala atau kepala tim,
memberikan perintah. Perawat menentukan bagaimana melaksanakan perintah dari
dokter. Asisten perawat melaksanakan perintah dari dokter di bawah pengawasan perawat.
Sikap seluruh personil terhadap pasien
harus ramah, simpatik, baik hati, jujur dan adil.
Di
rumah sakit mengakui dua kelas umum (kelompok) dari pasien. Satu
kelas terdiri dari pasien yang membutuhkan pengobatan bedah. Kelompok
yang lain termasuk orang pasien tidak membutuhkan operasi. Kelompok ini pada
layanan medis. Hal ini terdiri dari pasien yang membutuhkan pengobatan
kedokteran umum; perawatan psikiatris; pengobatan Cardiology; pengobatan
penyakit menular dan perawatan pediatrik.
Demikianlah
yang bisa saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.