KONSEP ILMU dan PENGETAHUAN
Pada perkuliahan tanggal 12 Maret 2012 dengan dosen pak Nurcholis tentang ilmu dan pengetahun. Pengetahuan adalah cara pandang seseorang dari berbagai ruang lingkup meliputi besar dan kecil yang belum tersistematis. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah tersistematiskan dan ada metodologinya. Adapun ciri – ciri dari ilmu antara lain sudah sistematis (ilmu itu sudah teratur urutannya), ada detailnya (ilmu itu sudah ada penjeasan lebih jelas) dan ada metodologinya (ilmu itu punya landasan yang dijadikan pedoman). Sosiologi terdiri dari 2 kata dari bahasa Yunai yaitu socio dan logos. Socio berarti teman kawan, sahabat sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, menurut saya sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan sesama manusia, struktur, lembaga dan berbagai simbol sosial yang ada di masyarakat sehingga hubungannya dapat berjalan baik. Ilmu Sosial Dasar, Ilmu artinya sudah sistematis, detail dan metodologi; sosial berarti hubungan antar masyarakat dan dasar yaitu pemula. Jadi, menurut saya ilmu sosial dasar adalah ilmu yang mempelajari karakter masyarakat secara mendasar. Berdasarkan sumber dari internet yang saya akses pada 8 Aril 2012 dalam bentuk powerpoint bahwa tujuan diajarkannya Ilmu Sosial Dasar yaitu mengembangkan kesadaran untuk menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat; menumbuhkan sikap kritis dan peka dalam memahami keragaman, kesederajatan serta kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika maupun moral dalam kehidupan bermasyarakat; memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk sosial yang beradab.

Adapun fungsi dari Ilmu Sosial Dasar yaitu memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan pada lingkungannya menjadi lebih besar. Ilmu Sosial Dasar (ISD) memiliki berbagai macam ruang lingkup ilmu pengetahuan diantaranya ilmu sosiologi, ilmu politik, ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu psikologi social dan antropologi sosial budaya.


SOSIAL BUDAYA
Pada perkuliahan 19 Maret 2012 dengan dosen pak Amelyadi membahas tentang sosial budaya. Kata sosial dan budaya berasal dari bahasa latin socius dan colere. Socius berarti kawan atau kelompok, sedangkan colere berarti mengolah atau mengerjakan. Jadi, menurut saya sosial budaya adalah sekelompok orang yang mengolah suatu kebiasaan sehingga dijadikan acuan dalam kegiatan sehari – hari. Menurut Suryono Sukanto bahwa hubungan antara sesama manusia ada yang bersifat positif (+) dan negatif (–). Hubungan yang bersifat positif adalah hubungan yang menghasilkan kerja sama. Dalam hal ini tidak terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak sehingga keuntunganlah yang didapatkan, misalnya seorang yang menanamkan modalnya disuatu perusahaan atau investasi dia akan mendapatkan setengah dari keuntungan dari pengahasilan perusahaan tersebut. Hubungan yang sifatnya negatif yaitu hubungan yang menghasilkan perselisihan dan perpecahaan sehingga diantara keduanya timbul konflik, misalnya sebuah jasa pelayanan pemberangkatan haji melakukan penipuan mengakibatkan calon jama’ah haji tidak jadi berangkat haji. Berdasarkan sumber dari internet www.makalah-masyarakat-interaksi-dan-perubahan-sosial.html yang diakses pada 7 April 2012 bahwa menurut Gilin seorang soiolog Amerika Serikat menggolongkan hubungan sesama manusia antara lain proses asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif yaitu interaksi sesama manusia yang mengarah pada bentuk penyatuan. Proses ini dibedakan menjadi akomodasi, asimilasi dan akulturasi. akomodasi adalah penyesuian yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain ataupun kelompok agar tidak terjadi ketegangan dan kekacauan diantara keduanya; asimilasi adalah peleburan atau penggabungan yang dilakukan oleh seseorang terhadap berbagai hal baik itu sikap, mental ataupun tindakan yang berbeda dengan orang lain agar menjadi sama sehingga dapat tercapai tujuan bersama; akulturasi adalah proses masuknya budaya luar atau asing ke budaya kita, namun hal tersebut tidak menghilangkan kepribadian kebudayaan yang kita miliki. Sedangkan proses disosiatif adalah hubungan sesama manusia yang sifatnya betentangan. Proses ini meliputi kompetisi, kontrovensi dan konflik. Persaingan (kompetisi) adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya; dendam (kontrovensi) adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur – unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik; serta pertikaian (konflik) adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.


LINGKUNGAN HIDUP SEHAT
Mata kuliah ini di ajarkan oleh pak pak Amelyadi pada 26 Maret 2012 membahas lingkungan hidup sehat. Menurut saya lingkungan hidup sehat adalah lingkungan hidup yang bersih sehingga terhindar dari berbagai penyakit dan para penghuninya bisa menjaga kebersihan serta kenyamanan lingkungan tersebut. Adapun lingkungan hidup sehat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah segala sesuatu yang berada di dalam diri manusia meliputi genetika, struktur fungsi tubuh, psikologis dan internal psikologis. Genetika adalah lingkungan dalam diri manusia yang mempengaruhi unsur – unsur sifat dan struktur tubuh misalnya warna kulit yang menurun dari orang tua. Struktur fungsi tubuh adalah lingkungan yang ada di dalam diri manusia yang berisi tulang – belulang, daging, darah dan sebagainya. Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri manusia secara langsung atau tidak langsung terdiri atas biologis, sosial dan spiriual. Ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan di dalam Islam antara lain perilaku, lingkungan, pelayaan kesehatan, dan keturunan. Perilaku, menurut saya perilaku adalah segala macam tindakan yang dilakuan oleh manusia sehingga menciptakan suatu kebiasaan sehari – hari. Perilaku yang terbiasa baik, maka akan seseorang juga akan melakukan tindakan baik sedangkan perilaku yang tidak baik akan menghasilkan perilaku tidak baik sehingga hal tersebut merugikan orang lain. Misalnya, dalam budaya membuang sampah sembarangan. Lingkungan, menurut saya lingkungan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia atau hal – hal yang biasa untuk berinteraksi bisa teman atau pun yang lainnya. Kecenderungan seseorang berbuat itu tergantung temannya. Pelayanan kesehatan, menurut saya pelayanan kesehatan yang biasa kita lihat sendiri itu belum dilaksanakan dengan baik buktinya para petugas kesehatan masih belum memberikan pelayanan yang maksimal kepada klien kecenderungannya pilih kasih antara si kaya dan si miskin. Keturunan, menurut saya keturunan itu yaitu sesuatu yang kita dapatkan dari oarang tua atau pun keluarga lain. Faktor keturunan ada yang peduli terhadap lingkungan dan ada yang tidak. Dalam upaya meningkatkan kesehatan maka bisa dilakukan upaya sebagai berikut promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promotif, menurut saya artinya sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya suatu penyakit bisa dilakukan dengan penyuluhan. Preventif, menurut saya artinya bersifat mencegah supaya jangan terjadi apa – apa. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan peyuluhan terhadap suatu penyakit tertentu kepada masyarakat. Kuratif, menurut saya artinya bersifat dapat menolong, menyembuhkan penyakit atau mempunyai daya untuk mengobati atau kita memiliki keyakinan bahwa berbagai penyakit itu semua ada obatnya. Rehabilitatif, menurut saya artinya proses penyembuhan suatu penyakit.


INDIVIDU dan KELUARGA
Pada perkuliahan tanggal 1 April 2012 dengan dosen pak Amelyadi mengajarkan materi tentang individu dan keluarga yang keduanya saling memiliki hubungan erat. Individu, kata individu berasal dari kata individium artinya di bagi. Adapun yang di bagi yaitu jiwa dan raga sehingga terbagi lagi menjadi kepribadian serta jati diri. Jadi, menurut saya individu adalah sesuatu yang dapat dibagi berdasarkan jiwa dan raga. Sedangkan yang saya dapat dari internet di www.pengertian-individu.pdf dan diakses pada 6 April 2012, bahwa individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi rukun, raga, rasa dan akal pikiran. Rukun merupakan sosialisasi yang dilakukan individu satu dengan yang lain secara harmonis, damai dan melengkapi. Raga merupakan bentuk tubuh individu yang dapat membedakan dengan individu lain walaupun pada dasarnya sama. Rasa merupakan perasaan yang dimiliki individu untuk merasakan keindahan alam ataupun berbagai macam benda yang ada disekitarnya. Akal pikiran merupakan sesuatu yang dimiliki individu untuk mengatasi berbagai hal yang diterima oleh panca indra sehingga dapat dipahaminya. Setiap individu memiliki kepribadian, namun kepribadian tersebut tidak bisa di nilai menurut dirinya sendiri. Kepribadian dinilai oleh orang lain karena mereka yang setiap hari berinteraksi dengan kita dan melihat kepribadian tersebut dari 2 sudut pandang yang berbeda ada yang baik maupun ada yang buruk. Hal tersebut dikarenakan perilaku manusia berbeda – beda akibat adanya adat – istiadat atau kebiasaan yang dimiliki oleh masing – masing individu. Keluarga, berdasarkan sumber dari internet yang saya akses pada 7 April 2012 dalam bentuk powerpoint bahwa kata keluarga  berasal dari bahasa Sansekerta kulawarga, kula berarti ras dan warga yang berarti anggota. Jadi,  keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Adapun fungsi dari keluarga antara lain fungsi biologis, pemeliharaan, ekonomi, keagamaan dan sosial. Fungsi ekonomi yaitu keluarga memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan lain – lain; fungsi keagamaan yaitu keluarga mengajarkan nilai – nilai agama kepada setiap anggota keluarganya; fungsi pemeliharaan yaitu keluarga melindungsi dari berbagai gangguan yang mengancam anggotanya; fungsi biologis yaitu keluarga menyelenggarakan proses perkawinan anak – anaknya untuk kelangsungan keturunan dan fungsi sosial yaitu membekali anggotanya tentang pengetahuan nilai, norma, sikap dan perilaku agar diterima oleh masyarakat. Adapun hubungan anatara individu dengan keluarga, menurut saya hubungannya yaitu untuk membentuk suatu keluarga, maka seorang individu bergabung dengan individu yang lain bisa melalui perkawinan, sehingga terbentuklah sebuah keluarga yang nantinya keluarga – keluarga tersebut menyatu sehingga menjadi masyarakat.


MASYARAKAT
Pada perkuliahan tanggal tanggal 9 April 2012 dosen pak Amelyadi dengan materi masyarakat, bahwa masyakat terdiri dari berbagai macam buaya, suku, agama yang berbeda agar saling mengenal satu dengan lainnya. Sebenarnya suku yang kita miliki itu bukanlah kemauan sendiri, namun hal tersebut merupakan sudah kehendak dari Tuhan yang diwariskan oleh orang tua kepada anaknya. Berdasarkan materi yang saya dapat dari internet dalam bentuk powerpoint dan diakses pada 7 April 2012, bahwa masyarakat dalam bahasa Inggris disebut juga society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk artinya bergaul. Menurut saya masyarakat adalah kumpulan dari berbagai keluarga – keluarga yang mendiami suatu wilayah tertentu dengan berbagai keanekaragaman baik budaya, suku, agama dan lain sebagainya. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto unsur – unsur masyarakat antara lain berangotakan minimal dua orang, anggotanya sadar sebagai satu kesatuan, berhubungan dalam waktu cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan aturan hubungan antar anggota masyarakat dan menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan sumber dari internet www.pengertian-masyarakat.html yang saya akses pada 15 April 2012, bahwa ciri – ciri masyarakat antara lain terbentuk sebuah sistem yang menjadi acuan dalam bertindak bagi setiap anggota masyarakat itu sediri, kesetiaan pada sistem yang disepakati, keberadaan masyarakat tersebut lebih lama dari usia hidup anggota masyarakat itu sendiri dan adanya anggota baru yang berasala dari proses reproduksi anggota masyarakat yang sudah ada terlebih dahulu. Ada berbagai macam jenis masyarakat diantaranya masyarakat desa, kota, alismen dan standar. Masyarakat desa adalah masyarakat yang cenderung terbelakang bisa dalam hal berpakaian ataupun pemikirannya, namun sisi positif yang dapat kita ambilnya yaitu bahwa masyarakat desa itu masih suka bergotong – royong dan masih ada kontrol sosial yang menganggap suatu hal dapat dilakukan atau tidak. Masyarakat kota adalah masyarakat yang cenderung sombong dan hidup individul atau mementingkan diri sendiri tanpa memperdulikan orang yang ada di sekitarnya, pergaulan yang sangat bebas tidak ada lagi pemisah antara laki – laki maupun perempuan, namun masyarakat kota memiliki pengetahuan yang luas tentang kemajuan zaman dengan akses internet. Masyarakat alismen yaitu masyarakat yang suka berorganisasi. Masyarakat standar yaitu masyarakat yang memiliki tolok ukur dalam kehidupannya, misalnya bahwa dengan cukup hanya memakan nasi maka hal tersebut sudah dianggap karunia Tuhan yang sangat baik. Tugas manusia di dalam masyarakat yaitu saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan, ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain, menjaga memelihara keamanan, ketentraman, ketertiban lingkungan dan masyarakat serta menghindari perkataan maupun tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan saling menguntungkan.


MASYARAKAT MADANI (URBAN SOCIETY)
Pada perkuliahan 16 April 2012 oleh pak Nurkholis menjelaskan tentang masyarakat madani. Konsep masyarakat madani bahwa masyarakat berarti kota dan madani berarti madinah. Adapun aspek sejarah masyarakat madani antara lain hijrah Nabi Muhammad S.A.W dari kota Mekkah menuju Madinah, pertemuan para tokoh – tokoh lintas suku sekiatr 40 suku sehingga menghasilkan perjanjian Madinah. Menurut saya masyarakat madani yaitu masyarakat yang berperadaban dan mempunyai tingkat religius yang tinggi. Unsur – unsur peradaban yaitu toleransi (berkerja sama untuk mewujudkan sesuatu menjadi lebih baik dari yang sebelumnya) dan kemajuan (bidang IPTEK, politik maupun etika politik). Berdasarkan modul Agama semester I bahwa karakteristik masyarakat madani antara lain bertuhan, damai, tolong – menolong, toleran, keseimbangan antara hak dan kewajiban, berperadaban tinggi dan berakhlak mulia. Menurut saya bertuhan itu artinya masyarakat madani memiliki agama sebagai keperceyaan akan adanya Tuhan. Damai yaitu suatu kondisi yang tidak ada konflik disekitar karena hidupnya rukun. Tolong – menolong yaitu tindakan yang dilakukan oleh masyarakat madani dalam membantu kesusuahan sesamaa manusia. Toleran yaitu menghargai akan adanya perbedaan yang ada dimasyarakat madani bisa dari beda agama, misalnya orang beragama Islam akan menunaikan shalat sehingga tetangganya yang non muslim memutuskan untuk pulang kerumahnya disaat dia bertamu. Keseimbangan antara hak dan kewajiban artinya tidak adanya diskriminasi antara yang harus kita lakukan dan kita peroleh di masyarakat madani tersebut. Berperadaban tinggi artinya bahwa masyarakat madani memiliki kebudayaan yng sudah maju dalam tingkat pengetahuan maupun yang lain dalam artian masyarakat tersebut sudah meninggalkan kebudayaan – kebudayaan yang diajakn oleh nenek moyangnya pada zaman dahulu. Berakhlak mulia yaitu masyarakat madani memiliki perbuatan yang terpuji yang dilakukannya pada orang lain dan akhlak ini terbentuk karena dia memiliki agama yang dipegang teguh. Masyarakat Madani dipopulerkan oleh Anwar Ibrahim (PM Malaysia) sekitar tahun 1990 dan di Indonesia sendiri oleh Nurkholis Masjid. Teori – teori masyarakat madani antara lain kekuasaan dipegang oleh sipil, kebebasan penegakan hukum dan HAM serta adanya demokrasi atau musyawarah. Perbedaan antara masyarakat madani dan masyarakat sipil bahwa masyarakat madani mengedepankan nilai – nialai agama sedangkan masyarakat sipil lebih mengedepankan nilai – nilai humanisme.


PATOLOGI SOSIAL
Pada perkuliahan tanggal 07 Mei 2012 dengan dosen pak Amelyadi membahas tentang Patofisiologi Sosial. Bahwa Patologi diambil dari kata pathos yang artinya penderitaan, penyakit atau ilmu tentang penyakit sedangkan logos berarti ilmu. Berdasarkan sumber dari modul Ilmu Sosial Dasar (ISD) semester II bahwa pada abad ke 19 dan 20, menurut para ahli sosiolog, patologi sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hokum formal. Berdasarkan sumber yang saya dapat dari internet di http://karimullahrestu.blogspot.com/ disebutkan bahwa patologi adalah ilmu yang membicarakan tentang penyakit atau ilmu tentang penyakit. Maksudnya patologi adalah ilmu yang membicarakan tentang asal usul dan sifat – sifatnya penyakit. Sosial adalah tempat atau wadah pergaulan hidup antar manusia yang perwujudannya berupa kelompok manusia atau organisasi yakni individu atau manusia. Jadi, patologi sosial adalah ilmu tentang gejala – gejala sosial yang dianggap sakit disebabkan oleh faktor – faktor sosial atau dengan kata lain ilmu tentang asal usul dan sifat - sifatnya penyakit yang berhubungan dengan hakekat adanya mnusia dalam hidup masyarakat. Menurut saya sendiri, patologi sosial adalah ilmu yang mempelajarai masalah – masalah sosial yang ada dimasyarakat. Adapun istilah atau konsep lain untuk patologi sosial antara lain masalah sosial, disorganisasi sosial, sosiopatik, deviasi, diferensiasi dan tingkah laku abnormal. Masalah sosial adalah situasi sosial yang dianggap sebagian dari warga masyarakat mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya serta merugikan orang banyak. Disorganisasi sosial adalah perubahan atau kelambanan budaya yang tidak seimbang dengan kemajuan teknologi yang cepat sehingga mengalami proses keterlambatan proses kultural. Menurut kaum sosiolog, sosiopatik adalah tingkah laku yang berbeda dan menyimpang dari kebiasaan serta norma umum yang pada satu tempat maupun ditolak meskipun ditempat lain dapat diterima. Tingkah laku sosiopatik jika diselidiki melalui pendekatan (approach) sebagai berikut approach biologis, psychologist dan psychiatris dan sosiologis. Approach biologis merupakan pendekatan biologis tentang tingkahlaku sosiopatik dalam biologi biasanya terfokus pada bagian genetik, misalnya homoseksualitas, alkoholistik, gangguan mental. Approach psychologist yaitu tingkahlaku sosiopatik berdasarkan teori intelegensi dan psychiatris yaitu teori konflik emosional dan kecenderungan psikopatologi yang ada di balik tingkahlaku menyimpang. Approach sosiologis adalah tingkahlaku yang berbeda dan menyimpang dari kebiasaan suatu norma umum yang pada suatu tempat dan waktu tertentu sangat ditentang. Deviasi adalah tingkah laku yang menyimpang dari karakteristik rata – rata kebanyakan orang. Deviasi dapat dibedakan menjai 2 yaitu institusional (penyimpangan yang dilakukan lembaga untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri) dan individual (penyimpangan yang dilakukan oleh individu sehingga merugikan orang lain). Diferensiasi adalah tingkah laku yang menyimpang dari karakteristik umum dan bertentangan dengan hukum serta dibagi menjadi diferensiasi biologis (warna kulit, tinggi badan dan lain – lain) maupun demografi (perbedaan suku bangsa). Tingkah laku abnormal yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Adapun perkembangan patologi sosial melalui 3 fase (St. Yembiarto, 1981) yaitu fase masalah sosial, disorganisasi sosial dan sistemik. Fase masalah sosial yaitu penyelidikan patologi sosial seperti pengangguran, pelacuran, kejahatan, masalah penduduk. Fase disorganisasi sosial yaitu fase menjadi objek penyelidikan patologi sosial, koreksi dan perkembangan pada fase masalah sosial. Fase sistematik merupakan perkembangan dari dua fase sebelumnya. Pada fase ini patologi sosial berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang memiliki sistem yang bulat. Ada beberapa aspek – aspek bahwa tingkah laku dikatakan menyimpang yaitu aspek lahiriah dan simbolik. Aspek lahiriah bentuknya berupa maki – makian, kata kotor tidak senonoh dan sumpah serapah. Aspek simbolik mencakup sikap – sikap hidup, emosi, sentimen dan motivasi yang mengembangkan tingkah laku menyimpang.

0 comments :

Post a Comment