KONSEP ILMU dan
PENGETAHUAN
Pada perkuliahan tanggal 12 Maret 2012 dengan dosen
pak Nurcholis tentang ilmu dan pengetahun. Pengetahuan adalah cara pandang seseorang
dari berbagai ruang lingkup meliputi besar dan kecil yang belum tersistematis. Ilmu
adalah pengetahuan yang sudah tersistematiskan dan ada metodologinya. Adapun
ciri – ciri dari ilmu antara lain sudah sistematis (ilmu itu sudah teratur
urutannya), ada detailnya (ilmu itu sudah ada penjeasan lebih jelas) dan ada
metodologinya (ilmu itu punya landasan yang dijadikan pedoman). Sosiologi terdiri dari 2 kata dari
bahasa Yunai yaitu socio dan logos. Socio berarti teman kawan, sahabat sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, menurut saya sosiologi yaitu ilmu yang
mempelajari hubungan sesama manusia, struktur, lembaga dan berbagai simbol
sosial yang ada di masyarakat sehingga hubungannya dapat berjalan baik. Ilmu Sosial Dasar, Ilmu artinya sudah
sistematis, detail dan metodologi; sosial
berarti hubungan antar masyarakat dan dasar
yaitu pemula. Jadi, menurut saya ilmu sosial dasar adalah ilmu yang mempelajari
karakter masyarakat secara mendasar. Berdasarkan sumber dari internet yang saya
akses pada 8 Aril 2012 dalam bentuk powerpoint bahwa tujuan diajarkannya Ilmu
Sosial Dasar yaitu mengembangkan kesadaran untuk menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman, kesetaraan, kemartabatan manusia sebagai
individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat; menumbuhkan sikap kritis
dan peka
dalam memahami keragaman, kesederajatan serta
kemartabatan
manusia dengan landasan nilai estetika, etika maupun
moral dalam
kehidupan bermasyarakat; memberikan landasan
pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai
bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk sosial yang beradab.
Adapun fungsi dari Ilmu Sosial Dasar yaitu memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep
– konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala – gejala sosial kebudayaan
agar daya tanggap, persepsi dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial
budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan pada lingkungannya menjadi lebih
besar. Ilmu Sosial Dasar (ISD)
memiliki berbagai macam ruang lingkup ilmu pengetahuan diantaranya ilmu
sosiologi, ilmu politik, ilmu
sejarah, ilmu
ekonomi, ilmu psikologi
social dan antropologi
sosial
budaya.
SOSIAL BUDAYA
Pada perkuliahan 19 Maret 2012 dengan dosen pak
Amelyadi membahas tentang sosial budaya. Kata sosial dan budaya berasal dari
bahasa latin socius dan colere. Socius berarti kawan atau kelompok, sedangkan colere berarti mengolah atau mengerjakan. Jadi, menurut saya sosial
budaya adalah sekelompok orang yang mengolah suatu kebiasaan sehingga dijadikan
acuan dalam kegiatan sehari – hari. Menurut Suryono Sukanto bahwa hubungan
antara sesama manusia ada yang bersifat positif (+) dan negatif (–). Hubungan
yang bersifat positif adalah hubungan yang menghasilkan kerja sama. Dalam hal
ini tidak terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak sehingga
keuntunganlah yang didapatkan, misalnya seorang yang menanamkan modalnya
disuatu perusahaan atau investasi dia akan mendapatkan setengah dari keuntungan
dari pengahasilan perusahaan tersebut. Hubungan yang sifatnya negatif yaitu
hubungan yang menghasilkan perselisihan dan perpecahaan sehingga diantara
keduanya timbul konflik, misalnya sebuah jasa pelayanan pemberangkatan haji
melakukan penipuan mengakibatkan calon jama’ah haji tidak jadi berangkat haji. Berdasarkan
sumber dari internet www.makalah-masyarakat-interaksi-dan-perubahan-sosial.html
yang diakses pada 7 April 2012 bahwa menurut Gilin seorang soiolog Amerika
Serikat menggolongkan hubungan sesama manusia antara lain proses asosiatif dan
disosiatif. Proses asosiatif yaitu interaksi sesama manusia yang mengarah pada
bentuk penyatuan. Proses ini dibedakan menjadi akomodasi, asimilasi dan
akulturasi. akomodasi adalah penyesuian yang dilakukan oleh seseorang terhadap
orang lain ataupun kelompok agar tidak terjadi ketegangan dan kekacauan
diantara keduanya; asimilasi adalah peleburan atau penggabungan yang dilakukan
oleh seseorang terhadap berbagai hal baik itu sikap, mental ataupun tindakan
yang berbeda dengan orang lain agar menjadi sama sehingga dapat tercapai tujuan
bersama; akulturasi adalah proses masuknya budaya luar atau asing ke budaya
kita, namun hal tersebut tidak menghilangkan kepribadian kebudayaan yang kita
miliki. Sedangkan proses disosiatif adalah
hubungan sesama manusia yang
sifatnya betentangan. Proses ini meliputi kompetisi, kontrovensi dan konflik. Persaingan
(kompetisi) adalah suatu perjuangan yang dilakukan
perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak
lawannya; dendam (kontrovensi) adalah bentuk proses
sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud
kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun
secara terang –terangan seperti perbuatan
menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi dan intimidasi yang
ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur – unsur
kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian
akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik; serta pertikaian
(konflik) adalah proses sosial antar perorangan atau
kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan
yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang
pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai
tersebut.
LINGKUNGAN HIDUP
SEHAT
Mata kuliah ini di ajarkan oleh pak pak Amelyadi
pada 26 Maret 2012 membahas lingkungan hidup sehat. Menurut saya lingkungan
hidup sehat adalah lingkungan hidup yang bersih sehingga terhindar dari
berbagai penyakit dan para penghuninya bisa menjaga kebersihan serta kenyamanan
lingkungan tersebut. Adapun lingkungan hidup sehat dapat dibedakan menjadi 2
yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah
segala sesuatu yang berada di dalam diri manusia meliputi genetika, struktur
fungsi tubuh, psikologis dan internal psikologis. Genetika adalah lingkungan
dalam diri manusia yang mempengaruhi unsur – unsur sifat dan struktur tubuh
misalnya warna kulit yang menurun dari orang tua. Struktur fungsi tubuh adalah
lingkungan yang ada di dalam diri manusia yang berisi tulang – belulang,
daging, darah dan sebagainya. Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang
berada di luar diri manusia secara langsung atau tidak langsung terdiri atas
biologis, sosial dan spiriual. Ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan di dalam
Islam antara lain perilaku, lingkungan, pelayaan kesehatan, dan keturunan.
Perilaku, menurut saya perilaku adalah segala macam tindakan yang dilakuan oleh
manusia sehingga menciptakan suatu kebiasaan sehari – hari. Perilaku yang
terbiasa baik, maka akan seseorang juga akan melakukan tindakan baik sedangkan
perilaku yang tidak baik akan menghasilkan perilaku tidak baik sehingga hal
tersebut merugikan orang lain. Misalnya, dalam budaya membuang sampah
sembarangan. Lingkungan, menurut saya lingkungan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan manusia atau hal – hal yang biasa untuk berinteraksi bisa
teman atau pun yang lainnya. Kecenderungan seseorang berbuat itu tergantung
temannya. Pelayanan kesehatan, menurut saya pelayanan kesehatan yang biasa kita
lihat sendiri itu belum dilaksanakan dengan baik buktinya para petugas
kesehatan masih belum memberikan pelayanan yang maksimal kepada klien
kecenderungannya pilih kasih antara si kaya dan si miskin. Keturunan, menurut
saya keturunan itu yaitu sesuatu yang kita dapatkan dari oarang tua atau pun
keluarga lain. Faktor keturunan ada yang peduli terhadap lingkungan dan ada
yang tidak. Dalam upaya meningkatkan kesehatan maka bisa dilakukan upaya
sebagai berikut promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promotif,
menurut saya artinya sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya suatu penyakit
bisa dilakukan dengan penyuluhan. Preventif, menurut saya artinya bersifat
mencegah supaya jangan terjadi apa – apa. Hal ini bisa dilakukan dengan
melakukan peyuluhan terhadap suatu penyakit tertentu kepada masyarakat. Kuratif,
menurut saya artinya bersifat dapat menolong, menyembuhkan penyakit atau
mempunyai daya untuk mengobati atau kita memiliki keyakinan bahwa berbagai
penyakit itu semua ada obatnya. Rehabilitatif, menurut saya artinya proses
penyembuhan suatu penyakit.
INDIVIDU dan KELUARGA
Pada perkuliahan tanggal 1 April
2012 dengan dosen pak Amelyadi mengajarkan materi tentang individu dan keluarga
yang keduanya saling memiliki hubungan erat. Individu, kata individu berasal
dari kata individium artinya di bagi.
Adapun yang di bagi yaitu jiwa dan raga sehingga terbagi lagi menjadi
kepribadian serta jati diri. Jadi, menurut saya individu adalah sesuatu yang dapat
dibagi berdasarkan jiwa dan raga. Sedangkan
yang saya dapat dari internet di www.pengertian-individu.pdf dan diakses pada 6
April 2012, bahwa individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup
berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi rukun, raga, rasa dan akal
pikiran. Rukun merupakan
sosialisasi yang dilakukan individu satu dengan yang lain secara harmonis,
damai dan melengkapi. Raga
merupakan bentuk tubuh individu yang dapat membedakan dengan individu lain
walaupun pada dasarnya sama. Rasa
merupakan perasaan yang dimiliki individu untuk merasakan keindahan alam
ataupun berbagai macam benda yang ada disekitarnya. Akal pikiran merupakan
sesuatu yang dimiliki individu untuk mengatasi berbagai hal yang diterima oleh
panca indra sehingga dapat dipahaminya. Setiap individu memiliki kepribadian, namun kepribadian
tersebut tidak bisa di nilai menurut dirinya sendiri. Kepribadian dinilai oleh
orang lain karena mereka yang setiap hari berinteraksi dengan kita dan melihat
kepribadian tersebut dari 2 sudut pandang yang berbeda ada yang baik maupun ada
yang buruk. Hal tersebut dikarenakan perilaku manusia berbeda – beda akibat
adanya adat – istiadat atau kebiasaan yang dimiliki oleh masing – masing
individu. Keluarga, berdasarkan sumber dari
internet yang saya akses pada 7 April 2012 dalam bentuk powerpoint bahwa kata
keluarga berasal dari bahasa Sansekerta kulawarga, kula berarti ras dan warga yang berarti anggota.
Jadi, keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah. Adapun fungsi dari keluarga antara lain fungsi
biologis, pemeliharaan, ekonomi, keagamaan dan sosial. Fungsi ekonomi yaitu
keluarga memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan lain – lain; fungsi
keagamaan yaitu keluarga mengajarkan nilai – nilai agama kepada setiap anggota
keluarganya; fungsi pemeliharaan yaitu keluarga melindungsi dari berbagai
gangguan yang mengancam anggotanya; fungsi biologis yaitu keluarga
menyelenggarakan proses perkawinan anak – anaknya untuk kelangsungan keturunan
dan fungsi
sosial yaitu membekali anggotanya tentang
pengetahuan nilai, norma, sikap dan perilaku agar diterima oleh masyarakat. Adapun hubungan anatara individu dengan
keluarga, menurut saya hubungannya yaitu untuk membentuk suatu keluarga, maka
seorang individu bergabung dengan individu yang lain bisa melalui perkawinan,
sehingga terbentuklah sebuah keluarga yang nantinya keluarga – keluarga
tersebut menyatu sehingga menjadi masyarakat.
MASYARAKAT
Pada perkuliahan tanggal tanggal 9
April 2012 dosen pak Amelyadi dengan materi masyarakat, bahwa masyakat terdiri
dari berbagai macam buaya, suku, agama yang berbeda agar saling mengenal satu
dengan lainnya. Sebenarnya suku yang kita miliki itu bukanlah kemauan sendiri,
namun hal tersebut merupakan sudah kehendak dari Tuhan yang diwariskan oleh
orang tua kepada anaknya. Berdasarkan materi yang saya dapat dari internet
dalam bentuk powerpoint dan diakses pada 7 April 2012, bahwa masyarakat dalam
bahasa Inggris disebut juga society,
asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab,
yaitu syirk artinya bergaul. Menurut saya masyarakat adalah kumpulan dari
berbagai keluarga – keluarga yang mendiami suatu wilayah tertentu dengan berbagai
keanekaragaman baik budaya, suku, agama dan lain sebagainya. Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti sekolah, keluarga,
perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto unsur –
unsur masyarakat antara lain berangotakan minimal dua orang, anggotanya
sadar sebagai satu kesatuan,
berhubungan dalam waktu cukup lama yang menghasilkan
manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan – aturan
hubungan antar anggota masyarakat dan menjadi sistem hidup bersama
yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan sumber dari internet www.pengertian-masyarakat.html
yang saya akses pada 15 April 2012, bahwa ciri – ciri masyarakat antara lain
terbentuk sebuah sistem yang menjadi acuan dalam bertindak bagi setiap anggota
masyarakat itu sediri, kesetiaan pada sistem yang disepakati, keberadaan
masyarakat tersebut lebih lama dari usia hidup anggota masyarakat itu sendiri
dan adanya anggota baru yang berasala dari proses reproduksi anggota masyarakat
yang sudah ada terlebih dahulu. Ada berbagai macam jenis masyarakat diantaranya
masyarakat desa, kota, alismen dan standar. Masyarakat desa adalah masyarakat
yang cenderung terbelakang bisa dalam hal berpakaian ataupun pemikirannya,
namun sisi positif yang dapat kita ambilnya yaitu bahwa masyarakat desa itu masih
suka bergotong – royong dan masih ada kontrol sosial yang menganggap suatu hal
dapat dilakukan atau tidak. Masyarakat kota adalah masyarakat yang cenderung
sombong dan hidup individul atau mementingkan diri sendiri tanpa memperdulikan
orang yang ada di sekitarnya, pergaulan yang sangat bebas tidak ada lagi
pemisah antara laki – laki maupun perempuan, namun masyarakat kota memiliki
pengetahuan yang luas tentang kemajuan zaman dengan akses internet. Masyarakat
alismen yaitu masyarakat yang suka berorganisasi. Masyarakat standar yaitu masyarakat
yang memiliki tolok ukur dalam kehidupannya, misalnya bahwa dengan cukup hanya
memakan nasi maka hal tersebut sudah dianggap karunia Tuhan yang sangat baik.
Tugas manusia di dalam masyarakat yaitu saling tolong menolong dan
bantu membantu dalam kebajikan,
ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain, menjaga
memelihara keamanan, ketentraman, ketertiban lingkungan dan
masyarakat serta
menghindari perkataan maupun tindakan yang menyakitkan
orang lain sehingga tercipta ketergantungan saling menguntungkan.
MASYARAKAT MADANI
(URBAN SOCIETY)
Pada perkuliahan 16 April 2012 oleh pak Nurkholis
menjelaskan tentang masyarakat madani. Konsep masyarakat madani bahwa
masyarakat berarti kota dan madani berarti madinah. Adapun aspek sejarah
masyarakat madani antara lain hijrah Nabi Muhammad S.A.W dari kota Mekkah
menuju Madinah, pertemuan para tokoh – tokoh lintas suku sekiatr 40 suku sehingga
menghasilkan perjanjian Madinah. Menurut saya masyarakat madani yaitu
masyarakat yang berperadaban dan mempunyai tingkat religius yang tinggi. Unsur
– unsur peradaban yaitu toleransi (berkerja sama untuk mewujudkan sesuatu
menjadi lebih baik dari yang sebelumnya) dan kemajuan (bidang IPTEK, politik
maupun etika politik). Berdasarkan modul Agama semester I bahwa karakteristik
masyarakat madani antara lain bertuhan, damai, tolong – menolong, toleran,
keseimbangan antara hak dan kewajiban, berperadaban tinggi dan berakhlak mulia.
Menurut saya bertuhan itu artinya masyarakat madani memiliki agama sebagai
keperceyaan akan adanya Tuhan. Damai yaitu suatu kondisi yang tidak ada konflik
disekitar karena hidupnya rukun. Tolong – menolong yaitu tindakan yang dilakukan
oleh masyarakat madani dalam membantu kesusuahan sesamaa manusia. Toleran yaitu
menghargai akan adanya perbedaan yang ada dimasyarakat madani bisa dari beda
agama, misalnya orang beragama Islam akan menunaikan shalat sehingga
tetangganya yang non muslim memutuskan untuk pulang kerumahnya disaat dia
bertamu. Keseimbangan antara hak dan kewajiban artinya tidak adanya
diskriminasi antara yang harus kita lakukan dan kita peroleh di masyarakat
madani tersebut. Berperadaban tinggi artinya bahwa masyarakat madani memiliki
kebudayaan yng sudah maju dalam tingkat pengetahuan maupun yang lain dalam
artian masyarakat tersebut sudah meninggalkan kebudayaan – kebudayaan yang
diajakn oleh nenek moyangnya pada zaman dahulu. Berakhlak mulia yaitu
masyarakat madani memiliki perbuatan yang terpuji yang dilakukannya pada orang
lain dan akhlak ini terbentuk karena dia memiliki agama yang dipegang teguh. Masyarakat
Madani dipopulerkan oleh Anwar Ibrahim (PM Malaysia) sekitar tahun 1990 dan di
Indonesia sendiri oleh Nurkholis Masjid. Teori – teori masyarakat madani antara
lain kekuasaan dipegang oleh sipil, kebebasan penegakan hukum dan HAM serta
adanya demokrasi atau musyawarah. Perbedaan antara masyarakat madani dan
masyarakat sipil bahwa masyarakat madani mengedepankan nilai – nialai agama
sedangkan masyarakat sipil lebih mengedepankan nilai – nilai humanisme.
PATOLOGI SOSIAL
Pada perkuliahan tanggal 07 Mei 2012 dengan dosen
pak Amelyadi membahas tentang Patofisiologi Sosial. Bahwa Patologi diambil dari
kata pathos yang artinya penderitaan,
penyakit atau ilmu tentang penyakit sedangkan logos berarti ilmu. Berdasarkan
sumber dari modul Ilmu Sosial Dasar (ISD) semester II bahwa pada abad ke 19 dan
20, menurut para ahli sosiolog, patologi sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma
kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas
kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hokum formal. Berdasarkan sumber yang saya dapat dari internet
di http://karimullahrestu.blogspot.com/
disebutkan bahwa patologi adalah
ilmu yang membicarakan tentang penyakit atau ilmu tentang penyakit. Maksudnya
patologi adalah ilmu yang membicarakan tentang asal usul dan sifat – sifatnya
penyakit. Sosial adalah
tempat atau wadah pergaulan hidup antar manusia yang perwujudannya berupa
kelompok manusia atau organisasi yakni individu atau manusia. Jadi, patologi
sosial adalah ilmu tentang gejala – gejala sosial yang dianggap sakit
disebabkan oleh faktor – faktor sosial atau dengan kata lain ilmu tentang asal
usul dan sifat - sifatnya penyakit yang berhubungan dengan hakekat adanya
mnusia dalam hidup masyarakat. Menurut saya sendiri, patologi sosial adalah
ilmu yang mempelajarai masalah – masalah sosial yang ada dimasyarakat. Adapun
istilah atau konsep lain untuk patologi sosial antara lain masalah sosial,
disorganisasi sosial, sosiopatik, deviasi, diferensiasi dan tingkah laku abnormal.
Masalah sosial adalah situasi sosial yang dianggap sebagian dari warga
masyarakat mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya serta merugikan orang
banyak. Disorganisasi sosial adalah perubahan atau kelambanan budaya yang tidak
seimbang dengan kemajuan teknologi yang cepat sehingga mengalami proses
keterlambatan proses kultural. Menurut kaum sosiolog, sosiopatik adalah tingkah
laku yang berbeda dan menyimpang dari kebiasaan serta norma umum yang pada satu
tempat maupun ditolak meskipun ditempat lain dapat diterima. Tingkah laku
sosiopatik jika diselidiki melalui pendekatan (approach) sebagai berikut approach biologis, psychologist dan psychiatris
dan sosiologis. Approach biologis merupakan pendekatan biologis
tentang tingkahlaku sosiopatik dalam biologi biasanya terfokus pada bagian
genetik, misalnya homoseksualitas, alkoholistik, gangguan mental. Approach psychologist
yaitu tingkahlaku
sosiopatik berdasarkan teori intelegensi
dan psychiatris yaitu teori konflik emosional dan kecenderungan
psikopatologi yang ada di balik tingkahlaku menyimpang. Approach sosiologis adalah
tingkahlaku yang berbeda dan menyimpang dari kebiasaan suatu norma umum yang
pada suatu tempat dan waktu tertentu sangat ditentang. Deviasi adalah tingkah
laku yang menyimpang dari karakteristik rata – rata kebanyakan orang. Deviasi
dapat dibedakan menjai 2 yaitu institusional (penyimpangan yang dilakukan
lembaga untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri) dan individual
(penyimpangan yang dilakukan oleh individu sehingga merugikan orang lain).
Diferensiasi adalah tingkah laku yang menyimpang dari karakteristik umum dan
bertentangan dengan hukum serta dibagi menjadi diferensiasi biologis (warna
kulit, tinggi badan dan lain – lain) maupun demografi (perbedaan suku bangsa).
Tingkah laku abnormal yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma sosial
yang ada. Adapun perkembangan patologi sosial melalui 3 fase (St. Yembiarto,
1981) yaitu fase masalah sosial, disorganisasi sosial dan sistemik. Fase
masalah sosial yaitu penyelidikan patologi sosial seperti pengangguran,
pelacuran, kejahatan, masalah penduduk. Fase disorganisasi sosial yaitu fase menjadi
objek penyelidikan patologi sosial, koreksi dan perkembangan pada fase masalah
sosial. Fase sistematik merupakan perkembangan dari dua fase sebelumnya. Pada
fase ini patologi sosial berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang memiliki
sistem yang bulat. Ada beberapa aspek – aspek bahwa tingkah laku dikatakan
menyimpang yaitu aspek lahiriah dan simbolik. Aspek lahiriah bentuknya berupa
maki – makian, kata kotor tidak senonoh dan sumpah serapah. Aspek simbolik
mencakup sikap – sikap hidup, emosi, sentimen dan motivasi yang mengembangkan
tingkah laku menyimpang.