Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama
yaitu, sistem syaraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin. Kedua sistem ini
bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu
sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karekteristik
tertentu. Misalnya medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang
mempunyai asal dari syaraf (neural). Jika kedusnya dihancurkan atau diangkat
maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil oleh sistem syaraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon,
maka sistem syaraf bekerja melalui neotransmitter yang dihasilkan oleh
ujung-ujung syaraf. Sistem hormonal terutama berhubungan dengan pengaturan
sebagai fungsi metabolisme tubuh, mengatur kecepatan reaksi kimia didalam sel,
transport zat-zat melalui membrane sel, aspek pertumbuhan dan sekresi.
1.
Struktur
Terdapat 2 type kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya kedalam duktus pada permukaan tubuh. Seperti kulit /
organ internal seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin merupakan
sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana,
kelenjar ini tidak mempunyai saluran keluar dan mencurahkan sekresinya langsung
ke sirkulasi darah. Kelenjar ini terdiri dari deretan sel-sel lempengan atau
gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat yang halus yang banyak mengandung
pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin termasuk : hepar, Pankreas, (kelenjar
eksorin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Kelenjar endokrin termasuk:
a. Pulau
Lagerhans pada pancreas
b. Gouad (ovarium & testis) Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid,
paratiroid, serta timus
2.
Hormon dan Fungsinya
Hormon
yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus kedalam
aliran darah. Selanjutnya hormone tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive
cells) tempat terjadinya efek dari hormone (menurut starling). Hormon mengatur
berbagai proses yang mengatur kehidupan.
Sistem
endokrin mempunyai 5 fungsi umum:
a. Membedakan
sistem syaraf pusat dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang.
b. Menstimulasi
urutan perkembangan.
c. Mengkoordinasi sistem reproduktif.
d. Memelihara lingkungan internal optimal.
e. Melakukan respons korektif dan adatif ketika
terjadi situasi darurat.
3.
Karakteristik
Meskipun
setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun
semua hormone mempunyai karekteristik tersebut. Hormon disekresi dalam salah satu
dari tiga pola berikut:
a. Sekresi
diurnal adalah pola dan turun dalam periode 24 jam. Contoh : kortisol.
b. Pola
sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik dan turun sepanjang waktu tertentu,
setiap bulanan. Contoh : Estrogen adalah hormone siklik dengan puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus mentruasi.
c. Type
sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar substrat
lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium
serum.
Hormon
bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif / negative dan
memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam suatu lingkungan optimal. Hormon
mengatur laju aktifitas selular. Hormon tidak mengalami perubahan biokimia.
Hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandumg reseptor yang sesuai, yang
melakukan fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependent dan interpenden.
Pelepasan hormone ini dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone
dari kelenjar lainnya.
Peran
Hipotalamus dan Kelenjar Hipotise
Dua kelenjar endokrin yang utama adalah hipotalamus
dan hipotise Aktifitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh
hipotalamus, yang menghubungkan sistem persyarafan dengan sistem endokrin dalam
berespon terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormone dalam darah,
neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormone releasing dan inhibiting.
Hormone ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pitvitari yang
mengatur pembentukan dan sekresi hormone hifofise.
1.
Kelenjar Hipofise
Kelenjar
ini disebut juga kelenjar pitvitari. Karena menghasilkan dan mengatur
hormone-hormon pada bagian tubuh lainnya, sehingga disebut “ Master of bland “
kelenjar hipotise terletak di dasar tengkorak (pada bagian Sela Tursika) Fossa
pitvitary os spenoidal. Berat kelaenjar kurang lebih 0,5 gram dan bentuknya
seperti kacang segi lima .
Kelenjar hipofise mempunyai 3 lobus, yaitu :
a. Lobus
posterior hipofisis terutama dibentuk oleh ujung axon dari nuclei supraotikum
dan para ventrikulasi hypothalamus.
b. Lobus
anterior dibentuk oleh pita sel menjalin dan jaringan luas kapiler sinusoid.
c. Lobus intermedia dibentuk didalam sel embrio
dari tengah dorsal kantong ratke (suatu evaginasi atau jantung).
2.
Kelenjar Tiroid
Terdiri
atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yang melintasi trakea disebelah depan. Merupakan kelenjar
yang terdapat didalam leher bagian depan bawah melekat pada dinding laring.
Kelenjar ini mempunyai dua lobus yaitu lobus kanan dan kiri. Antara kedua lobus
dihubungkan dengan isthmus. Isthmus merupakan lapisan tipis dari tyroid. Pada
kelenjar tyroid terdapat 2 sel yaitu sel follicular dan sel para follicular.
Sel-sel ini menghasilkan hormone tiroksin (T4) & triodotironin (T3)
sedangkan sel parafollicular menghasilkan kalsitonin.
Fungsi dari kelenjar
tyroid, terdiri dari :
a. Bekerja
sebagai perangsang proses oksidasi
b. Mengatur
penggunaan oksidasi
c. Mengatur
pengeluaran karbondioksida
d. Metabolic
dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
e. Pada
anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Fungsi
hormone-hormon tiroid antara lainj adalah :
a. Mengatur
laju metabolisme tubuh (meningkatkan konsumsi oksigen).
b. Memegang
peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan syaraf.
c. Mempertahankan
sekresi GH dan gonadotropin.
d. Merangsang
pembentukan sel darah merah.
e. Efek
kronotrofik terhadap jantung yaitu menembah kekuatan kontraksi otot dan menembah
frekuensi irama jantung.
f. Mempengaruhi
kekuatan dan ritme pernapasan sebagai konpensasi irama jantung tubuh terhadap
kebutuhan oksigen akibat metabolisme.
g. Bereaksi
sebagai antagonis insulin.
3. Kelenjar
Paratiroid
Kelenjar ini menempel pada bagian anterior dan
posterior kedua lobus kelenjar tiroid oleh karena itu kelenjar paratiroid
berjumlah 4 buah (terletak dipermukaan belakang kelenjar tiroid). Ukuran
masing-masing kira-kira 5 X 52 mm. Memiliki berat masing-masing 25 – 30 mg
sehingga berat keseluruhan kira-kira 120 mg. Kelenjar ini terdiri dari 2 jenis
sel yaitu chief cells dan oxyphill cells.Chief cells merupakan bagian terbesar
dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormone paratiroid /
parathormon (PTH). Pharathormon
mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh organ targetnya adalah tulang,
PTH mempertahankan reabsorpsi tulang sehingga kalsium serum meningkat. Di
tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan
terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat. Selain itu hormone ini pun
akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg tubulus ginjal, meningkatkan P, Hco3 dan
Na karena sebagian besar kalsium disimpan ditulang maka efek PTH lebih besar terhadap
tulang.
4. Kelenjar
Adrenal/Suprarenal
Kelenjar ini terletak diatas ginjal dean berada
dibelakang abdomen. Jumlahnya ada 2 bentuknya ceper dan lebih menonjol kebagian
kutubnya. Berat masing-masing kelenjar ini kira-kira 5 - 9 gram. Dan kadang
juga di sebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari 2
lapis yaitu bagian luar disebut korteks adrenal dan bagian dalam disebut
medulla adrenal.
a.
Korteks adrenal
Merupakan bagian terbesar dari berat keseluruhan
kelenjar Adrenal + 90 % dari berat keseluruhan kelenjar adrenal. Berat bagian
ini kira-kira 5 – 7 gam. Korteks adrenal merupakan bagian keluar dari kelenjar
adrenal. Bagian ini terdiri dari sel-sel epitel yang besar dan berisi Lipoid.
Sel-sel itu Foam Cell. Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup kehilangan
hormone adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Lapisan dari korteks Adrenal
terbagi menjadi 3 bagian yang disebut dengan zona. Zona tersebut adalah :
- Zona
glomerul, yaitu lapisan yang paling luar.
- Zona
fasiculata, yaitu lapisan bagian tengah
- Zona retikularis, yaitu lapisan paling dalam dekat
dengan medulla.
Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormone
steroid yaitu :
1. Mineralokortikoid
Pada
manusia adalah aldosteran dibentuk pada zona glome rulosa korteks adrenal.
Hormon ini mengatur keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium
dan eksresi kalium. Aktifitas fisiologik ini selanjutnya membantu dalam
mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung.
2. Glukokortikoid
Dibentuk
dalam zona fasikulata kortisol merupakan glukokortikoid uatama pada manusia.
Kortisal mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam : metabolisme glukosa
(glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar gula darah, metabolisme protein,
keseimbangan cairan dan elektrolit, inflomasi dan imunitas dan terhadap
stessor.
3. Gonadokortikoid
(Hormon seks) Korteks
adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya
adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah
besar hormone seks yang disekresi oleh gonad. Namun kelebihan produksi hormone
seks oleh kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan
androgen menyebabkan virilisme, sementara kelebihan estrogen (missal : akibat
karsinoma adrenal) menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.
b. Korteks
medulla (Medulla Adrenal)
Terletak pada bagian dalam dari kelenjar adrenal
sel-sel medulla Adrenal berbentuk lomjong serta tersusun dalam kelompok-kelompok
dan sekitarnya terdapat pembuluh darah kapiler. Sel-sel medulla adrenal yang
mengeluarkan hormone disebut “ Sel chromaffin”. Medulla
adrenal menghasilkan hormone :
1. Adrenal
: meningkatkan denyut nadi, tekanan darah, denyut jantung dan lain-lain.
2. Non
Adrenalin : vasokontriksi arteri nadi dan meningkatkan kecepatan metabolisme.
5. Kelenjar
Pankreas
Pankreas terletak di
retroperitoneal rongga abdomen bagian atas, dan terbentang horizontal dari
cincin duodenial ke lien. Panjang sekitar 10 – 20 cm dan lebar 2,5 – 5 cm.
Mandapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
Kelenjar pancreas berfungsi sebagai kelenjar eksorin dan kelenjar endokrin.
Sebagai kelenjar eksorin, pancreas menghasilkan enzim-enzim yang membantu
proses pencernaan makanan. Sedangkan sebagai kelenjar endokrin, pancreas
menghasilkan hormone yang disekresikan kedalam pembuluh darah. Pulau-pulau langerhans pada
pancreas menghasilkan 3 hormon yaitu :
a. Insulin
(dihasilkan oleh sel betha) Fungsi
: Meningkatkan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak sehingga menurunkan kadar
glukosa darah.
b. Glukagon
(dihasilkan oleh sel alpha) Fungsi
: Memobilisasi simpanan glikogen dengan demikian meningkatkan kadar glukosa
darah.
c. Somastotatin
(dihasilkan oleh sel darah) Fungsi: menurunkan sekresi insulin,
glukogan, pertumbuhan hormone, dan beberapa hormone gastrointesrinal. Organ dan sasaran hormon-hormon
tersebut adalah hepar, otot, dan jaringan lemak. Glukagon
dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh
hormone-hormon tersebut.
Efek pada hepar :
- Meningkatkan sintesa dan penyimpangan glukosa.
- Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan
ketogenesis.
- Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak
bebas di hepar.
6. Kelenjar
kelamin (kelenjar gonad)
Kelenjar ini berbentuk
pada minggu-minggu gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. Difrensiasi
jelas dengan mengukur kadar testosterone retal yang terlihat jelas pada minggu
ketujuh da kedelapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa pre
pubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan
inhibisi steroid.
a. Testis
Merupakan
kelenjar endokrin yang terdapat pada laki-laki. Dua buah testis ada dalam
skrotum. Testis mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ
reproduksi. Testis menghasilkan hormone : testosterone dan estradiol dibawah
pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis,
sementara FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankanspermatogenesis.
Struktur
dari testis itu sendiri yaitu terbentuk oval (lomjong) dengan berat kira-kira
10 – 14 gram. Panjangnya 4 – 5 cm dan lebar 2,5 cm. Masing-masing testis
terdiri dari lilitan tubulus seminiferus yang menghasilkan sperma. Diantara
tubulus seminiferus terdapat sel-sel yang menghasilkan hormone kelamin. Sel-sel
yang menghasilkan hormone kelamin tersebut adalah Interstitial Cells atau sel
leyding. Sel-sel tersebut mengeluarkan hormone kelamin laki-laki (androgen)
yaitu hormon testosterone.
Efek
testoeteron pada fetus merangsang diferensiasi & perkembangan genital
kearah pria. Pda masa pubertas hormone ini akan merangsang perkambangan
tanda-tanda seks sekunder. Seperti bentuk tubuh, perkembangan dan pertumbuhan
alat gerital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring, penebalan pita suara
serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon arabolik, akan merangsang
pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.
b. Ovarium
Merupakan
kelenjar endokrin pada wanita, berfungsi sebagai organ endokrin juga sebagai
organ reproduksi. Struktur dari ovarium yaitu terdiri dari 2 buah, berbentuk
memanjang dengan panjang kira-kira 2,5 cm, lebar 1,5 – 3 cm dan tebalnya 0,6 –
1,5 cm serta letaknya pada bagian pelvic abdomen pada sisi uterus. Sebagai
organ endokrin, ovarium menghasilkan hormone estrogen dan progesterone sebagai
organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada
masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk di buahi sperma.
Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder,
menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan
proses laktasi. Estrogen dibentuk oleh sel-sel
granulose folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesterone dibentuk oleh sel
lutein korpus luteum sebagai respon terhadap sekresi luteinizing hormone.
7. Kelenjar
timus
Merupakan organ
Lymphoid yang terdiri dari 2 bagian / lobus. Kelenjar ini terletak dibelakang
sternum pada bagian depan rongga mediastinum (ruangan pada bagian tengah rongga
dada), bifurcation (percabangan) trochea. Berat kelenjar ini pada bayi
kira-kira 10 gram. Ukuran tersebut akan bertambah setelah masa remaja sampai
mencapai 30 – 40 gram. Tetapi setelah dewasa ukurannya akan mengecil. Hal
tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya aktivitas hormone steroid adrenal.
Kelenjar timus menghasilkan satu bahan yang berperan dalam perkembangan sel
induk limfosituntuk mempertahankan kekebalan tubuh.
8. Kelenjar
Pineal
Terletak pada otak
tengah (midbrain), berada diantara hemisphere cerebral otak pada bagian
posterior ventikel III. Kelenjar pineal menghasilkan suatu substansi sekresi
yang disebut melatonin. Hormon ini belum banyak diketahui kemungkinan berperan
dalam pengaturan waktu haid dan berperan dalam pemartagan kelenjar kelamin.
October 27, 2012 at 6:57 AM
ok bro...sukses d follow so jgn lupa habis komen tiggaln follown u d blog Q trims slm knl...