MINAT dan
PERHATIAN
A. MINAT
1. Pengertian Minat
Minat adalah sebuah kekuatan intrinsik sebgai kekuatan pembelajaran yang
menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh
ketekunan dan cemderung menetap.
Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya
pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut
menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada
obyek tersebut.
Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap
suatu obyek sebab ada perasaan senang (Tidjan, 1976 : 71).
Minat adalah hal penting untuk mengerti individu dan menuntun di masa yang akan datang
(Chauhan 1978).
Minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang berkembang jika
ada motivasi (Tampubolon, 1993).
Minat adalah perhatian yang kuat,
intensif dan menguasa individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu
aktvitas (Sandjaja, 2005).
Minat adalah kesadaran seseorang terhadap subjek, orang, masalah atau
situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya ((Nunnally (Sutjipto, 2001)).
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa
yang hendak diinginkan ketika bebas memilih (Hurlock, 1993).
Minat adalah sebuah karakteristik tetap yang diekspresikan oleh hubungan
antara seseorang dengan aktivitas atau subjek lainnya (Elliot dkk, 2000).
Minat ialah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir
dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan (Sujanto
Agus : 1981).
Minat adalah kemampuan untuk memperhatikan seseorang, barang atau kegiatan
yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman serta distimuli oleh kegiatan
itu sendiri (Crow, 1984).
Minat adalah sebagai sebab pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian
pada orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain atau minat
sebagai akibat pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau
sesuatu obyek karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas (Drs. Dyimyati
Mahmud, 1982).
Minat adalah kesukaan terhadap kegiatan melebhi kegitan lainnya serta
berfungsi untuk daya penggerak yang mengarahkan seseorang melkukan kegiatan
tertentu yang spesifik. Lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok
yaitu melukukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan, sehingga
membentuk kebiasaan alam diri seseorang ((Aiken (Ginting, 2005)).
Definisi
minat secara umum menurut Krapp, Hidi dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996)
a.
Minat pribadi adalah karakteristik kepribadian
seseorang yang relatif stabil dan cenderung menetap pada diri seseorang.
b.
Minat situasi adalah minat yang sebagian besar
dibangkitkan oleh kondisi ingkungan.
c.
Minat dalam ciri psikologi adalah interaksi antara
minat pribadi seseorang dengan minat situasi.
2. Unsur – Unsur Minat
a. Minat adalah
suatu gejala psikologis.
b. Adanya
perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran.
c. Adanya
pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik.
d. Adanya
kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna
mencapai tujuan.
B. PERHATIAN
1.
Pengertian Perhatian (Atensi)
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar
sejumlah kecil informasi dari ketersediaan informasi yang lebih besar. Informasi
didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses
atensi membantu efisiensi penggunaan sumber daya mental yang terbatas, kemudian
akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsangan tersebut.
Ada yang mengatakan bahwa perhatian adalah aktivitas
jiwa. Pehatian juga dikatakan modus dari fungsi. Modus yaitu cara berposisi dan
menggerakkan. Jadi, perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara
bergaulnya jiwa bahan –
bahan dalam medan tingkah laku. Oleh karena itu, definisi perhatian oleh para
ahli psikologi dapat diartikan beberapa macam antara lain :
b. Perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang
dilakukan.
c. Perhatian adalah reaksi umum yang
menyebabkan bertambahnya aktivitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu
objek, baik didalam maupun di luar dirinya.
d. Perhatian adalah konsentrasi atau
aktivitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertiaan dan sebagainya dengan
mengenyampingkan yang lain dari pada itu.
Perhatian Berhubungan
erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi suatu waktu.
Terang tidaknya kesadaran kita terhadap sesuatu objek tertentu tidak tetap, ada
kalanya kesadaran kita meningkat (terang), dan menurun (menjadi samar – samar).
Taraf kesadaran kita
meningkat kalau jiwa kita dalam mereaksi sesuatu meningkat. Apabila taraf
kekuatan kesadaran kita naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka kita
berada pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan
kesadaran kita terhadap sesuatu.
Objek yang menjadi
sasaran mungkin hal – hal
yang ada dalam dirinya sendiri, misalnya tanggapan, pengertian, perasaan serta hal – hal yang berada diluar dirinya, misalnya
keadaan alam, masyarakat, sosial ekonomi dan sebagainya.
2. Sifat
Perhatian (Atensi)
Perhatian merupakan reaksi umum dari
organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktifitas, daya
konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap satu objek. Perhatian itu sangat
dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati serta ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap sebagai luhur, mulia,
indah akan memikat perhatian. Sesuatu yang menimbulkan rasa ngeri dan ketakutan
akan mencekam juga merupakan perhatian. Sebaliknya, segala sesuatu yang
menjemukan, membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara otomatis
bagaikan mesin tidak akan bisa memikat perhatian.
Sumber
daya mental manusia
yang terbatas untuk memroses suatu rangsangan membutuhkan bantuan untuk
mempercepat waktu reaksi.
Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan mempercepat proses mental
mengolah suatu rangsang. Misalnya dalam mengemudi, atensi yang mengarahkan
pengemudi pada situasi jalan raya akan
mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika menghadapi situasi membahayakan.
Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama pada masa anak.
3.
Macam – Macam Perhatian
(Atensi)
a.
Perhatian
spontan dan disengaja
Perhatian
spontan disebut juga perhatian asli atau langsung, ialah perhatian yang timbul
dengan sendirinya karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan.
Perhatian disengaja yakni perhatian yang timbulnya didorong oleh kemauan karena
adanya tujuan tertentu.
b.
Perhatian
statis dan dinamis
Perhatian
statis ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Dengan perhatian yang tetap
itu, maka dalam waktu yang agak lama orang dapat melakukan sesuatu dengan
perhatian yang kuat. Perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah –
ubah, bergerak, berpindah dari objek yang satu ke yang lain. Supaya perhatian
kita terhadap sesuatu tetap kuat, maka tiap – tiap
kali perlu diberi perangsang baru.
c.
Perhatian
konsentratif (memusat) dan distributif (terbagi
–
bagi)
Perhatian
konsentratif yakni perhatian yang hanya ditujukan kepada suatu objek (masalah)
tertentu. Perhatian distributif merupakan perhatian yang dapat di bagi – bagi
kepada beberapa arah dengan sekali jalan atau dalam waktu yang bersamaan.
d.
Perhatian
sempit dan luas
Perhatian
sempit yaitu orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan
perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam
lingkungan ramai dan orang semacam itu juga tidak mudah memindahkan
perhatiannya ke objek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan
sekelilingnya. Perhatian luas yaitu orang yang mempunyai perhatian luas mudah
sekali tertarik oleh kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat mengarah
hal – hal tertentu, mudah terangsang dan mencurahkan jiwanya kepada hal yang
baru.
e.
Perhatian
fiktif (melekat) dan fluktuatif (bergelombang)
Perhatian
fiktif yakni perhatian yang mudah dipusatkan suatu hal dan boleh dikatakan
bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Biasanya teliti sekali
dalam mengamati sesuatu. Perhatian fluktuatif umumnya dapat memperhatikan
bermacam – macam hal sekaligus, tetapi tidak seksama serta yang melekat hanya –
hal yang dirasa penting.
Macam – macam perhatian berdasarkan
keadaannya
a.
Intensitas
1) Perhatian
intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsang atau
keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin.
2) Perhatian
tidak intensif, yaitu perhatian yang kurang di perkuat oleh rangsangan atau
beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin.
b.
Timbulnya atau cara kerjanya
1) Perhatian
spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak.
2) Perhatian
refleksif, yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek.
c.
Objek
yang di kenai perhatian
1) Perhatian
terpencar (distibrutif), yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju pada
lingkup objek yang luas atau terjadi pada bermacam-macam objek.
2) Perhatian
terpusat (konsentratif), yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang
sangat terbatas.
Groover
menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi dan ingatan adalah
perhatian (attention). Perhatian merupakan aktivitas menjaga sesuatu tetap
dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi.
Perhatian menurut Groover
a.
Perhatian
Selektif (Selective Attention)
Perhatian selektif terdapat pada
situasi dimana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus. Penerima
informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan
yang lainnya. Faktor – faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah
harapan, stimulus dan nilai – nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah
sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada
sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat
dibanding yang lain serta sumber informasi yang paling penting.
b.
Perhatian
Terfokus (Focused Attention)
Perhatian terfokus mengacu pada
situasi dimana seseorang diberikan beberapa input, namun harus fokus pada satu
input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu
sumber atau input dan tidak terdistraksi oleh gangguan – gangguan lain. Faktor
yang berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah serta
gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima
informasi dari sumber yang berada langsung di depannya.
c.
Perhatian
Terbagi (Divided Attention)
Perhatian terbagi terjadi ketika
penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan
melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.
d.
Perhatian
yang Terus – Menerus (Sustained Attention)
Perhatian terus – menerus dilakukan
penerima informasi harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu
yang cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk
mencegah kehilangan sinyal.
e.
Kurang
perhatian (Lack of Attention)
Merupakan situasi dimana penerima
informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya disebabkan oleh kebosanan
atau kejenuhan dan kelelahan. Ciri – ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan
situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit
membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya interaksi dengan
pekerja lain, motivasi rendah dan tempat kerja memiliki pencahayaan buruk.
4.
Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Perhatian
a.
Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh
faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut
sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian
(attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :
1) Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang
bergerak.
2) Intensitas Stimuli, kita akan memerhatikan stimuli yang
menonjol dari stimuli yang lain.
3) Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang
beda, akan menarik perhatian.
4) Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila
deisertai sedikit variasi akan menarik perhatian.
b.
Faktor Internal Penaruh Perhatian
1) Faktor biologis.
2) Faktor sosiopsikologis.
3) Motif sosiogenis, sikap, kebiasaan dan kemauan.
Faktor
– Faktor Perhatian Secara Umum
a.
Pembawaan
Adanya
pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi, maka sedikit
atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.
b.
Latihan
dan kebiasaan
Meskipun
dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang sesuatu bidang, tetapi karena hasil
dari pada latihan atau kebiasaan dapat menyebabkan mudah timbulnya perhatian
terhadap bidang tersebut.
c.
Kebutuhan
Adanya
kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek
tersebut. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai
tujuaan yang harus dicurahkan kepadanya. Demi tercapainya sesuatu tujuaan,
disamping perhatiaan juga perasaan dan kemauan memberi dorongan yang tidak
sedikit pengaruhnya.
d.
Kewajiban
Di
dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi, entah kewajiban
itu cocok atau tidak, menyenangkan atau tidak. Maka, demi terlaksananya suatu
tugas apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatiaan.
e.
Keadaan Jasmani
Sehat
tidaknya jasmani, segar tidaknya badan sangat mempengaruhi perhatian kita
terhadap sesuatu objek.
f.
Suasana Jiwa
Keadaan
batin, perasaan, fantasi, pikiran sangat mempengaruhi perhatiaan kita, mungkin
dapat membantu juga dapat menghambat.
g.
Suasana
di Sekitar
Adanya
bermacam perangsang di sekitar kita seperti kegaduhan, keributan, kekacuan,
temperatur, sosial ekonomi, keindahan dapat mempengaruhi perhatian kita.
h.
Kuat
Tidaknya Perangsang dari Objek Itu Sendiri
Berapa
kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi
perhatiaan kita.
Kenneth E. Andersen,
menyimpulkan dalil – dalil tentang perhatian selektif yang harus
diperhatikan oleh para ahli komunikasi. Perhatian itu merupakan proses aktif
dan dinamis bukan pasif dan refleksif. Kita cenderung memperhatikan hal –
hal tertentu yang penting,
menonjol. Kita menaruh perhatian kepada hal – hal tertentu sesuai dengan kepercayaan,
sikat, nilai, kebiasaan dan kepentingan. Kebiasaan sangat penting dalam
menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial
akan menarik perhatian. Dalam situasi tertentu secara sengaja menstrukturkan
perilaku untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan.
Walaupun perhatian kepada stimuli tersebut lebih kuat dan hidup dalam kesadaran
kita, tidaklah berarti, bahwa persepi akan betul – betul cermat. Perhatian tergantung
kepada kesiapan mental, tenaga – tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan
perhatian dan persepsi.
5.
Hal –
Hal yang Menarik Perhatian
a. Segi
objek yaitu hal – hal yang keluar dari konteksnya, misalnya warna benda yang
lain dari benda di sekitarnya.
b. Segi
subjek adalah hal – hal yang sangat bersangkut paut dengan profesi dan keahlian
subjek dan sebagainya.
c. Segi
komunikator, komunikator yang membawa subjek ke dalam posisi yang sesuai dengan
lingkungannya, misalnya guru atau komunikator yang memberikan perhatian khusus
kepada subjek.
Dalam
buku General Psychology, Gilliand
A.R dan John J.B. Morgan serta S.M. Steven (1935), dikemukakan faktor – faktor
yang menarik perhatian, yaitu :
e.
Objective determinat of attention yaitu
faktor objektif yang dapat menentukan perhatian seseorang, meliputi:
1) Adanya
stimulus yang kuat yang dapat menarik perhatian.
2) Adanya
stimulus yang kualitatif yang dapat menatik perhatian.
3) Adanya
stimulus yang besar atau luas yang dapat menarik perhatian.
4) Adanya
stimulus yang berulang – ulang dapat menarik perhatian.
f.
Subjective determina, yaitu
faktor subjektif yang dapat menentukan perhatian seseorang, meliputi :
1) Ketidakpastian
menimbulkan daya tarik.
2) Emosi
yang tetap (terbiasa) dapat menentukan daya tarik.
3) Adanya
stimulus yang pembawaannya mengandung daya tarik.
4) Adanya
arti atau maksud pada sesuatu dapat menimbulkan daya tarik.
C. HUBUNGAN MINAT dengan PERHATIAN
Untuk
mencapai prestasi yang baik
disamping kecerdasan juga minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan
dilakukan kurang efektif dan efesien. Dalam percakapan sehari – hari pengertian perhatian dikacaukan
dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah – olah kita menonjolkan fungsi pikiran, sedangkan dalam minat
seolah – olah menonjolkan fungsi
rasa, tetapi kenyataanya apa yang menarik minat menyebabkan pula berperhatian
serta apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik minat pun menyertai kita
(Dakir, 1971 : 81). Hal tersebut menegaskan, bahwa apa yang menarik minat menyebabkan
pula kita berperhatian dan apa yang menyebabkan berperhatian kita tertarik,
minat pun menyertainya. Jadi, ada hubungan antara minat dan perhatian.