BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Business
plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah
bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Business plan merupakan dokumen
tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan atau pengusaha untuk manfaatkan
peluang – peluang usaha (business opportunites) yang terdapat dilingkungan
eksternal perusahaan, menjelaskan keunggulan bersaing (competitive advantage)
usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang haruus dilakukan untuk menjdikan
peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud business?
2.
Apa manfaat dari business?
3.
Apa langkah – langkah dalam membuat
business?
4.
Apa elemen dari business?
C.
TUJUAN
1.
Menjelaskan business.
2.
Menjelaskan manfaat dari business.
3.
Menjelaskan langkah – langkah dalam
membuat business.
4.
Menjelaskan elemen dari business.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
menjabarkan apa itu bisnis dan manfaat bisnis serta apa tujuan dari bisnis itu.
Sehingga dengan adanya makalah ini pembaa dapat menambah pengetahunnya mengenai
masalah tentang bisnis maupun dapat dijadikan bahan tukar – menukar pendapat
bahkan saran membangun untuk semakin memperluas pengetahuan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN BUSINESS
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis
dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan
meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah
bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka
berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya
bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya
atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar
kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana
seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya
— penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu
kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau
keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar
tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk
pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.
Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan
hingga saat ini.
B.
MANFAAT BUSINESS
Manfaat
– manfaat yang dapat diambil dari
penyusunan businees plan yang baik.
1.
Membantu
dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga keuangan pemberi kredit.
Businees
plan
bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur yang terjun langsung
dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon Entrepreneur mengetahui bisnis
yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa kompleks dan rinci business
plan yang disusun.
Calon
investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan calon Entrepreneur
dari business plan yang mereka susun. Businees plana akan
memperlihatkan apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut realistis untuk
dijalankan. Seberapa cepat investasi yang ditanamkan akan mencapai break
even point dan berapa lama pay back period dari bisnis yang
direncanakan. Pada business plan, juga akan diketahui siapa saja yang
terlibat langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen
bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko dari bisnis yang
diusulkan. Seberapa panjang rantai pasok dari bisnis. Hal ini juga mempengaruhi
tingkat risiko bisnis. Bila semua aspek tersebut memenuhi keinginan calon
investor, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam
bisnis. Aspek-aspek utama seperti pay-back period, break even point,
dan internal rate of return umumnya digunakan investor untuk mengetahui
seberapa layak bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak dari segi
finansial.
Namun
demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan memberikan investasinya
bila parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi. Investor akan
mencocokkan rencana Entrepreneur dalam memenuhi proyeksi finansial yang
dirancang. Apakah rencana pemasaran yang ada sudah menggambarkan proyeksi
finansial. Bagaimana rencana operasional dan sistem organisasi dari bisnis yang
diusulkan.
2.
Membantu
dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau berhenti
Layaknya
rambu-rambu lalu lintas, business plan juga bisa digunakan untuk
memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track atau sesuai
dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah parameter-parameter keuangan yang
ada telah tercapai. Bila belum tercapai, mengapa hal itu bisa terjadi. Bagian
proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki.
Melalui
business plan, akan diketahui proses pemasukan-pengeluaran bisnis yang
sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan dan pengeluaran tersebut yang
aneh atau ada ketidakefisienan dari pos-pos pemasukan dan pengeluaran tersebut.
Bila terdapat pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan, Entrepreneur
akan dengan mudah melakukan penyesuaian.
Misalnya
pada kurun waktu tertentu, pemasukan atau pengembalian dari investasi yang
ditanamkan investor tidak tercapai. Tentunya, Entrepreneur akan
melakukan evaluasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Di lain pihak, Entrepreneur
harus mempertanggung jawabkan keberlangsungan usahanya kepada investor yang
terlibat. Business plan dapat dijadikan alat investor dalam mengevaluasi
bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan
investor tersebut didasari oleh parameter-parameter yang dirancang dalam business
plan. Investor akan memutuskan apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau
tidak. Bila kerja sama akan dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera
diimplementasikan oleh Entrepreneur. Bila bisnis tampak kurang menjanjikan,
investor berhak untuk memutuskan kerja sama.
Selain
itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah keberlangsungan bisnis
dapat memuaskan beberapa tahun mendatang. Entrepreneur tersebut bisa
memutuskan apakah bisnis dapat dilanjutkan. Entrepreneur juga bisa
memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi mempertahankan bisnis.
3.
Membantu
dalam mengembangkan ide bisnis
Business
plan
merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam ide bisnis. Dengan
bantuan business plan, ide-ide bisnis akan lebih terencana dan
sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar business plan, akan
diketahui siapa saja pasar atau konsumen potensial, bagaimana proses
pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari bisnis yang sedang
dijalani.
Pada
perencanaan finansial, akan diketahui bagaimana pemasukan dan pengeluaran yang
paling optimal. Dengan bantuan komputer, akan dapat disimulasikan posisi
pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan profit yang tinggi bagi bisnis. Selain
itu, tentu saja akan diketahui juga pos-pos bisnis mana saja yang tidak
memberikan keuntungan dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.
Misalnya,
bisnis yang sedang disusun adalah terkait dengan ekspor-impor. Nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika tentunya menjadi faktor yang sangat penting. Melalui
simulasi pada business plan akan diketahui apakah bisnis yang
sedang direncanakan tersebut masih layak untuk dipertahankan dan dikembangkan.
Apakah harga yang dikeluarkan ke pasar masih kompetitif dan memberikan
keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.
4.
Membantu
dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat kesuksesan bisnis
Investasi
pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan investasi yang
ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan memberikan keuntungan maksimal
atau menguap begitu saja. Melalui business plan, akan diketahui secara
jelas bagaimana proses bisnis yang dirancang. Bagaimana pola pemasaran yang
akan dilakukan, bagaimana proses operasionalnya, serta bagaimana kelimpahan
tanggung jawab dalam organisasi bisnis.
Bagaimana
sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana sebuah bisnis menemui
kegagalan dapat dilihat dari business plan yang disusun. Seberapa baik business
plan tersebut akan memberikan gambaran faktor-faktor penentu keberhasilan
bisnis.Apakah faktor-faktor tersebut telah didefiniskan. Lalau bagaimana
menghadapi faktor-faktor penghambat bisnis. Apakah sudah direncanakan bagaimana
proses penanggulangan faktor-faktor penghambat tersebut. Bila faktor penghambat
tersebut muncul, bagaimana respon perusahaan terhadap penghambat tersebut.
5.
Menyediakan
tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan maupun eksternal
perusahaan
Gerak
langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas. Apa saja tujuan jangka
pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana langkah-langkah yang digunakan
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal ini tentu saja bermanfaat tidak saja
untuk lingkungan internal perusahaan/bisnis atau calon investor (lingkungan
eksternal). Business plan memberikan gambaran dan arah yang jelas
terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business plan
akan memberikan tujuan yang jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu
saja sangat penting untuk menarik minat investor dalam menanamkan dananya
seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
6.
Menyediakan
gambaran yang jelas tentang calon konsumen potensial, pemasok, dan calon
investor
Pada
perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau jasa relatif
terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh Entrepreneur. Hal
ini sebenarnya berkaitan erat dengan pendefinisian calon konsumen potensial.
Seberapa dekat dan seberapa kompleks konsumen yang hendak disasar. Bagaimana
cara "merayu" mereka agar mau membeli produk atau jasa yang
ditawarkan. Pada perencanaan operasional akan didefinisikan siapa saja yang
terlibat langsung dalam kegiatan opersional bisnis. Siapa saja pemasok yang
akan menjadi mitra strategis bisnis. Tentunya, keberadaan pemasok menjadi
sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis perusahaan.
C.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT BUSINESS PLAN
1.
Pembukaan
Pembukaan
pada plan / rencana bisnis. Jelaskan siapa yang menulis, kapan dan untuk tujuan
apa.
2.
Rangkuman
Berikan
kisi-kisi dari rencana / plan bisnis Anda. Tuliskan bagian ini terakhir setelah
semua bagian dibuat.
3.
Strategic Overview
Tuliskan
apa yang menjadi tujuan utama, dan kegiatan utama dari rencana bisnisnya. Apa
tujuan jangka panjang, strategi kunci dan tujuan akhir.
4.
Status Saat Ini
Rangkum
apa yang sudah dicapai, performa keuangan, penjualan dan teknis sampai saat
ini. Perkenalkan siapa saja yang terlibat dalam bisnis ini.
5.
Penawaran Produk atau Jasa
Jelaskan
secara singkat apa yang membuat produk Anda beda dengan yang lain. Apa yang
membuatnya spesial?
6.
Target Pasar
Tunjukkan
siapa saja target pasar yang akan disasar. Berikan profil pelanggan, segmen,
trend dan juga kompetisi dibisnis ini.
7.
Strategi Marketing dan Penjualan
Bagaiaman
Anda akan menjual produk ini? Bagaimana akan bersaing dengan pesaing dibidang
yang sama? Berapa biaya marketingnya? dan sebagainya.
8.
Teknologi
Berikan
segala hal yang berkaitan degan teknologi dan penelitian di usaha Anda.
9.
Operasional
Bagaimana
operasional akan di handel, bagaimana menjalankannya, berapa biaya dan sumber
daya yang dibutuhkan.
10.
Proyeksi Keuangan
Berikan
tabel sederhana tentang proyeksi keuangannya.
11.
Kebutuhan Pendanaan
Berapa
tambahan pendanaan yang Anda butuhkan.
12.
Implemetasi
Berikan
timeline pengerjaan, dan aksi yang dibutuhkan agar rencana berjalan.
13.
Kesimpulan
Berikan
alasan mengapa bisnis ini akan sukses, dan mengapa perlu didukung.
D.
ELEMEN DARI BUSINESS PLAN
Rencana
Bisnis (business plan) memiliki berbagai elemen penting. Mengutip dari Business
Incubator Centre-Universitas Gunadarma, elemen yang dimaksud dan
penjelasannya sebagai berikut:
1.
Ringkasan Eksekutif
Merupakan
pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya hanya outline dan lebih
menekankan pada butir-butir utama saja.
2.
Tujuan.
Tetapkan
tujuan kita, misal pangsa pasar, penjualan, dan keuntungan. Yakinkan bahwa
tujuan tersebut kongkrit, dan terukur. Tujuan harus menunjukkan tingkat
penjualan atau keuntungan, persentase gross margin, laju pertumbuhan, atau
pangsa pasar yang ingin diraih. Hindari penggunaan tujuan yang tidak jelas,
misal “menjadi yang terbaik” atau pertumbuhan yang cepat, Kita sebaiknya
menetapkan paling sedikit tiga tujuan.
3.
Pernyataan Misi
Pernyataan
misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari perusahaan kita, misalnya
menyediakan layanan ke industri tertentu, menyebarkan teknologi baru, atau
meningkatkan pendidikan. Jika perusahaan kita mempunyai misi, nyatakan secara
sederhana dalam satu atau dua kalimat.
4.
Perusahaan
Buat ringkasan
perusahaan dengan menjelaskan secara jelas apa yang dijual, melalui saluran
distribusi apa, dan dijual ke siapa/mana.
5.
Kepemilikan Perusahaan
Jelaskan
bentuk kepemilikan perusahaan kita. Apakah partnership, sole proprietorship,
atau corporation? Publik atau perorangan?
6.
Sejarah Perusahaan
Sebutkan
kapan perusahaan didirirkan, oleh siapa, dan dengan tujuan apa. Bagaimana
perusahaan berkembang setelah itu? Dimana kita merelokasi kantor, mengembangkan
lini produk atau perubahan signifikan lainnya? Ingatlah untuk memasukkan
informasi mengenai penjualan, barang/jasa, dan pasar yang dilayani serta
bagaiman hal-hal tadi berubah atau berkembang sepanjang waktu. Jika perusahaan
kita baru, nyatakan mengapa kita memutuskan memulai berbisnis.
7.
Lokasi dan Fasilitas Perusahaan
Jelaskan
dengan ringkas kantor dan lokasi perusahaan, sifat dan fungsinya, luas, status
penyewaan, dan informasi mengenai fasilitas lainnya.
8.
Produk/Jasa
Paragraf ini
merupakan ringkasan barang dan jasa yang ditawarkan. Ringkasan kita harus
point-point-nya saja. dan menjelaskan barang dan jasa kita. Jelaskan bagaimana
barang/jasa saling melengkapi satu sama lain atau dijual bersamaan, jika ada.
9.
Deskripsi Barang dan Jasa
Buat List
barang dan jasa secara individual dan jelaskan bagaimana barang/jasa tersebut
bermanfaat untuk pelanggan.
10.
Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang/Jasa
Jelaskan
karakteristik bersaing utama dari barang/jasa kita. Mengapa orang-orang membeli
barang/jasa kita dibandingkan yang lain? Apakah kita menawarkan yang lebih baik
untuk karakteristik, harga,kualitas, atau pelayanannya? Jelaskan sifat
penjualan yang khas yang memberikan daya saing.
11.
Layanan Konsumen/Tindak Lanjut Layanan
Jelaskan
bagaimana kita menawarkan pelayanan terhadap barang/jasa yang kita jual. Jika
perusahaan kita hanya menawarkan jasa, rubahlah judul diatas dengan tindak
lanjut layanannya dan jelaskan bagaimana kita menyediakan dukungan terhadap
pelanggan. Juga masukkan jam operasi atau kebijakan garansi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Business plan bisa menggambarkan kesiapan calon
entrepreneur yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon
entrepreneur mengetahui bisnis yang sednag dirancang. Hal itu terlihat dari
seberapa komleks dan rinci business plan yang disusun. Calon investor atau
lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan calon entrepreneur dari
business plan yang mereka susun. Business plan akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang
direncanakan tersebut realistis untuk dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
http://yaeldaa.blogspot.com/2011/12/manfaat-business-plan.html