Pengertian
Paragraf
Paragraf adalah gabungan beberapa
kalimat yang memiliki kesatuan ide (gagasan). Paragraf yang baik terdiri dari
gagasan utama dan gagasan pendukung/penjelas gagasan. Gagasan utama merupakan
rangkuman (kesimpulan) atas rincian yang terdapat pada gagasan pendukung.
Gagasan pendukung berperan sebagai uraian, rincian, ataupun penambahan atas
gagasan utama.
Syarat-syarat pembentukan paragraf memerlukan tiga hal, yakni adanya:
1. Kesatuan
Sebuah
paragraf hanya hanya berisi satu ide pokok. Ide pokok ini dalam pengungkapannya
harus didukung oleh kalimat-kalimat, baik sebagai kalimat utama maupun sebagai
kalimat penjelas. Oleh sebab itu, semua kalimat yang diungkapkan dalam paragraf
merupakan jalinan yang membentuk ide pokok tersebut.
Contoh
kalimat:
Tahu digolongkan
sebagai makanan yang mengandung protein tinggi. Dalam moto empat sehat lima
sempurna, tahu termasuk dalam kelompok makanan yang mengandung zat pembangun
tubuh sejajar dengan ikan, daging, susu dan tempe. Menurut penelitian para ahli
makanan, tahu mengandung sekitar 40% protein, 35% karbohidrat, dan 20% lemak.
Dissamping itu, tahu juga mengandung zt-zat mineral yang diperlukan tubuh seperti:
kalium, fosfor, magnesium, dan vitamin.
Ide pokok paragraf
diatas adalah: Tahu sebagai makanan yang
mengandung protein tinggi. Ide pokok tersebut didukung oleh kalimat-kalimat
penjelas sebagaimana tampak pada kalimat (1) “Dalam moto…,” (2) “Menurut
penelitian…,” dan (3) “ Disamping itu…,”. Urutan penjelasan tersebut membentuk
kesatuan yang utuh, sehingga tercipta sebuah paragraf yang mudah dipahami
pembaca.
2. Kepaduan
Syarat
kepaduan sebuah paragraf menuntut adanya hubungan timbal balik. Ini berarti,
bahwa kalimat demi kalimat secara terpadu membentuk paragraf yang mudah dicerna
ide pokoknya. Kepaduan menandakan alur pikir yang urut dari penulisannya.
Kepaduan
paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan,
perincian, dan urutan isi paragraph. Unsur kebahasaan mencakup pemanfaatan
pengulangan atau repetisi, kata ganti, kata transisi dan paralelisme. Sedangkan
dan urutan isi paragraf mencakup pengertian berupa teknik pengembangan sebuah
ide pokok dan hubungan anta ride penjelas sebagai penunjangnya. Dalam hal ini
kepaduan paragraf dilakukan dengan mengemukakan rincian-rincian. Rincian
tersebut dapat berupa urutan waktu (kronologis), isi urutan ruang (spasial),
urutan logis(sebab-akibat, umum-khusus), klimiaks, proses.
Contoh
kalimat repetisi:
Pengobatan
modern telah berhasil menyembuhkan dan menyelamatkan ratusan jiwa orang.
Peranan pengobatan ini dalam
meneruskan angka-angka kematian bayi dan memperpanjang harapan hidup sangat
besar. Meskipun demikian pengobatan
modern saja belum berhasil memecahkan persoalan kesehatan secara menyeluruh.
Contoh repitisi dilakukan dengan mengulang kata kunci pengobatan.
Contoh kalimat
kata ganti:
Pegawai negeri,
banyak yang menikmati manfaat Asuransi Kesehatan. Berkat “Kartu Kuning” mereka dapat berobat secara cuma-cuma.
Program ini sangat membantu mereka,
karena gaji pegawai negeri biasanya tidak cukup untuk menutupi biaya berobat
yang biasa ini dirasakan cukup mahal. Contoh kata ganti dilakukan dengan
memanfaatkan kata ganti mereka yang
merujuk kepada pegawai negeri, dan
kata ganti yang merujuk kepada Asuransi
Kesehatan
3. Kelengkapan
Syarat
ketiga dalam membentuk paragraf, yakni adanya kelengkapan. Syarat ini menuntut
adanya kalimat-kalimat penjelas yang cukup sebagai pendukung kalimat utama.
Contoh:
Masyarakat ilmu
pengetahuan di Indonesia tengah perihatin. Penyebabnya buku. Sampai kini dari
semua buku ilmiah yang terbit di seluruh dunia, hanya sekitar 19% yang terbit
dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Maka, wajar bila kalangan perguruan
tinggi di sini masih mencari buku acuan
ke negara-negara maju.
Jenis
– jenis Paragraf
Paragraf dapat dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama dan
tujuannya. Berdasarkan letak kalimat utama, paragraph mencakup :
1.
Paragraf Deduksi
Letak
kalimat utama paragraph ini adalah pada awal paragraph. Kalimat utama merupakan
ide pokoknya. Sedangkan kalimat berikutnya merupakan penjelas atau kalimat-
kalimat penjelas.
Contoh 6 :
Gebrakan
palapa 15 tahun silam memberikan perubahan dalam pola kehidupan kita. Ada
semacam ketergantungan yang muncul attas kehadirannya. Selama itu, beberapa
kali kita telah memesan satelit komunukasi ini. Selama itu pula kita hanya
menjadi penonton dan kemudian diajarkan untuk menggunakan satelit komunikasi
yang disebut dengan nama Palapa.
2.
Paragraf Induksi
Letak
kalimat utama paragraf ini adalah pada akhir paragraf. Jadi, kebalikan dari
paragraf deduksi diatas, makaide pokok terletak pada akhir kalimat. Sedangkan
kalimat- kalimat penjelasnya, dimulai pada awal hingga menjelang akhir
paragraf.
Contoh 7 :
Para
penonton di Puri Agung itu serentak berdiri dan berjingkrak- jingkrak. Mereka
bertepuk tangan seraya mendetak- detakkan kakinya. Sebagian lagi malah ikut
bersuit- suit mengikuti lagu yang didengarkannya. Inilah penutupan pergelaran
konser musik yang dikunjungi sejumlah menteri, pejabat tinggi, pengusaha.
3.
Paragraf Kombinasi
Letak
kalimat paragraf ini adalah pada awal dan akhir paragraf. Dengan demikian, ide
pokok mula- mula dituangkan melalui awal kemudian ditegaskan lagi pada akhir
paragraf. Kalimat utama paragraf kombinasi berarti ada dua kalimat. Kalimat-
kalimat penjelas terletak mulai kalimat (2) hingga menjelang dituangkan kalimat
utama yang berada pada akhir paragraf.
Contoh 8 :
Dunia
manusia dihadapkan pada serentetan isu yang amat pelik, yakni : pengadaan
pangan bagi penduduk dunia yang terus bertambah, masalah kesempatan kerja,
masalah pendidikan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masalah-
masalah ini akan terus berkembang seirama dengan perkembangan jaman. Rentetan
isu tersebut dapat muncul di sana sini, pada waktu dan tempat yang berlainan.
4.
Paragraf Deskripsi
Letak
kalimat utama pada paragraf ini tidak tampak. Oleh sebab itu, paragraf
kombinasi ini sering dianggap tidak memiliki kalimat utama. Setiap kaimat yang
diungkapkan saling membentuk sebuah paragraf. Tidak ada sebuah kalimat pun yang
penting, karena semua kalimat membentuk atau ide pokok yang diungkapkan.
Contoh 9 :
Bumi
gonjang- ganjing. Hujan deras jatuh dimusim kemarau. Awan hitam enggan muncul
di musim penghujan. Badai panas mengamuk. Lahan- lahan pertanian merana, stok
pangan dunia menyusut drastis. Pada saat yang sama, puncak atmosfer terkoyak-
koyak. Permukaan air laut meninggi, menjarah daratan pantai. Iklim dunia
menjadi amburadul.
Sedangkan berdasarkan tujuannya, paragraph
terdiri atas :
1.
Paragraf Pembuka
Paragraf
pembuka merupakan paragraf yang digunakan penulis, untuk mengantarkan pembaca
kepada topik yang sedang dibicarakan. Iasanya paragraf ini memberikan uraian
yang jelas dan menarik perhatian, dan dinyatakan pula tujuan penulisan dari
topic yang dibicarakan tersebut. Tujuan yang dikemukakan dapat secara terurat
maupun tersirat.
2.
Paragraf Penghubung
Paragraf
penghubung dalam konteks wancana, mengemukakan topic penulisan. Itu sebabnya,
jumlah paragraf ini cukup banyak menempati wancana. Isi atau inti persoalan
yang dikemukakan melalui paragraf- paragraf penghubung ini hendaknya terjalin
secara logis dan berurutan.
Perincian,
penjelasan, penggambaran data yang diungkapkan penulis hendaknya berkaitan pula
dengan paragraf pembuka. Disamping itu, paragraf penghubung juga menjadi
perantara yang pada akhirnya menutup paragraf penutup.
3.
Paragraf Penutup
Paragraf
penutup hanya terdapat pada akhir sebuah wacana. Isi paragraf ini umumnya
berupa simpulan dari paragraf penghubung atau penegasan kembali tentang hal-
hal dianggap penting dari paragraf penghubung.
Wacana yang pendek
hanya memerlukan sebuah paragraf untuk mengakhiri pembicaraannya. Oleh karena
itu, seorang penulis hendaknya dapat mengatur “ komposisi “ antara paragraf
pembuka, penghubung, dan penutup.
Tanda-tanda
Paragraf
Sebuah
paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam,
kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Agar para
pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal paragraf
ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis dengan sejajar dengan
garis margin atau garis pias kiri. Penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah
paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.
Kerangka
Paragraf
Rangka atau
struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat
penjelas.apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari sebuah kalimat
topik, paragraf itu tidak termasuk paragraf yang baik.
Kalimat
topik adalah kalimat yang berisi topic yang dibicarakan pengarang. Pengarang
meletakkan inti maksud pembicaraannya pada kalimat topik.
Karena topik
paragraf adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf, kalimat topik
merupakan kaliamat utama dalam paragraf itu. Setiap paragraf hanaya mempunyai
sebuah topik, paragraf itu tentu hanya mempunyai satu kalimat utama.
Kalimat
utama bersifat umum. Adakalanya sebuah kalimat yang di anggap umumj akan
berubah menjadi kalimat khusus apabia paragraf itu diperluas.