BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Tujuan Dakwah
            1.      Pengertian
Secara Etimologi kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da’aa, yad’u, da’watan yang artinya menyeru, memanggil, mengajak menjamu. Sedangkan menurut bahasa dakwah adalah seruan, ajakan, panggilan. Penulis lebih cendrung kepada pendapat Farid Ma’ruf  yang lebih jelas mengungkapkan pengertian dakwah yaitu menyeru, mengajak kepada kebaikan, kebenaran (ajaran Islam) karena istilah dakwah digunakan dalam menyebarkan agama Islam.
Beberapa definisi dakwah menurut para ahli, diantaranya :
1.      M. Isa Anshari Dakwah adalah menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil ummat manusia agar menerima danmenyampaikan keyakinan pandangan hidup Islam.
2.      Arifin Dakwah adalah suatu ajakan yang baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya, yangdilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara kelompok supaya timbul dalam dirinya, pengertian, kesadaran, sikap,penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai massage  yang disampaikan kepada tanpa adanya unsur-unsur paksaan.
3.      Zainuddin M.Z Dakwah adalah usaha memberikan jawaban Islamterhadap problem kehidupan yang dialami oleh ummat manusia, dimana dari usaha tersebut akan melahirkankepada ajaran Islam yang diserukan oleh juru dakwah.
 Bedasarkan pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang   dimaksud dengan dakwah ialah suatu yang baik dan benar, dilakukan melalui lisan, tulisan maupun perbuatan guna untuk menyampaikan ajaran Islam kepada ummat manusia.

 2.  Tujuan Dakwah

Dalam proses dakwah tujuan adalah salah satu yang paling penting dan sentral. Dengan melihat pendapat para ahli maka kebahagian dan kesejahteraan hidup baik di dunia maupun diakhirat adalah merupakan suatu nilai dan cita-cita yang luhur  yang hendak dicapai melalui dakwah.
Tujuan dakwah Islamiyah secara proporsional meliputi tiga sasaran yaitu:
1.         Agar supaya umat manusia menyembah kepada Allah, tidak mempersyarikatkan-Nya dengan sesuatu, dan tidak menyembah Tuhan selain Allah semata-mata.
2.   Agar supaya umat  manusia bersedia menerima islam sebagai agamanya, memurnikan keyakinan, hanya mengakui Allah sebagai Tuhannya, membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq dan selalu menjaga amal perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama yang diianutnya.
3.  Dakwah islamiyah ditujukan untuk mengubah sistem pemerintahan ke dalam pemerintahan islam.
Dalam matan kepribadian Muhammadiyah dinyatakan bahwa “maksud” Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang yaitu Perseorangan dan masyarakat.
1      Perseorangan yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu :
b.      Orang yang sudah islam (Umua Ija;bah)
    1. Orang yang belum islam (Umat Dakwah)
2.      Masyarakat
Pada kategori ini sifat dakwah yang digerakkan muhammadiyah berbeda-beda disesuaikan dengan karakter, situasi dan kondisi masing-masing.
 
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dakwah adalah memproduksi manusia mukminin dan muttaqin  dan menyadarkan akan arti hidup yangsebenarnya serta terjadi perubahan tingkah laku yang sesuai dengan risalah Al-Quran dan Sunnah untuk kebahagian dankesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Itulahcita-cita luhur yang dikehendaki oleh dakwah.

B. Metode Dakwah

Metode disini adalah metode dakwah, yakni sebuah cara menyampaikan ide kepada orang lain dengan tujuan perubahan sikap atau tingkah laku sehingga yang diajak mau mengikuti dan melaksanakan apa yang disampaikan oleh seorang da’i.
Dalam surat An-Nahal ayat 125 berbunyi:
Artinya : Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan jalanhikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik
Dari ayat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode dakwah adalah :
a. Hikmah (kebijaksanaan) yaitu perkataan yang benar lurus, yang disertai dengan dalil-dalil yang menyatakankebenaran dan menghilangkan keragu-raguan. Dalam arti kata dakwah hendaklah disesuaikan dengankemampuan dan tingkat berfikir masyarakat yang hendak kita dakwahi. Tidak membebani mereka, tidak menakuti mereka akan tetapi dapat menghibur dan menyejukan hati mereka serta dapat memecahkan dan dapat mencari jalan keluar dari kesulitan-kesulitan mereka, bukan sebaliknya. Dengan demikian dakwah yang dilakukan dengan cara paksaan, kekerasan dan tindakan-tindakan yang tak mengenal prikemanusiaan
pada hakekatnya bukan dakwah. Hal semacam ini bertentangan dengan ayat tersebut di atas.
b.Mau’izatil Hasanah, metode ini sasarannya adalah orang-orang yang awam atau orang yang kebanyakan. Maka dikehendaki dalam merencanakan materi dakwah harus sesuai dengan daya tangkap mereka dihadapan mereka. 
 Tidak pada tempatnya apabila diucapkan kata-kata yang sulit dimengerti seperti banyak menggunakan istilah-istilah asing dan kalaupun terpaksa menyebutkannya harus di jelaskan dengan baik begitu juga dalil-dalil yangdikemukakan hendaklah banyak mengetuk bathiniahatau keyakinan, sehingga bisa mendatangkan kelegaanterhadap jiwa mereka. Sebab tujuan dakwah yang utama adalah perubahan sikap, pikiran dan bagaimana mereka supaya menjalankan syariat Islam dengan penuh rasa tanggung jawab yang timbul dari hati nurani yang penuh ikhlas untuk melaksanakannya.
c.Mujadallah, yaitu perdebatan-perdepatan yang lebih baik,sesuai dengan nalar mereka, dengan mengadakan dialog.

C.    Manfaat Dakwah

Manfaat dakwah antara lain adalah :
1. menyeru manusia kepada Islam baik dengan ucapan maupun perbuatan. Tuntutan dakwah ini bersifat fardu kifayah, sebagaimana diperintahkan oleh Allah agar ada sebagian di antara kaum muslim.
2.  menyeru manusia kepada kebaikan,
3.  menyuruh perbuatan ma’ruf dan melarang perbuatan mungkar, supaya mereka mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan.
 4. agar kaum muslim bersatu dan menggalang kekuatan di atas dasar  pemahaman yang sama mengenai Alquran dan Assunnah.

BAB III
PENUTUP
    A.    Kesimpulan
Jadi dakwah menjadi pemikiran pokok dalam organisasi muhammadiyah dalam mengajarkan ajaran islam amar ma’ruf nahi munkar dan  Tajdid yang  bersumber pada Al-Qur”an dan As Sunnah dan mencegah dari kemungkaran dan menyasar pada tiga sasaran, yaitu:
a.      I’adah atau pemulihan; yaitu membersihkan ajaran Islam yang tidak murni lagi
b.      Ihanah atau memisahkan; yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya, mana yang sunnah dan mana pula yang bid’ah
c.       Ihya’ atau menghidup-hidupkan; yaitu menghidupkan ajaran-ajaran Islam yang belum terlaksana atau yang terbengkalai.

DAFTAR PUSTAKA

  

0 comments :

Post a Comment