BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sistem
pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan
dalam resistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri
patogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan dengan reaksi
radang (inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan
sel-sel dan molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut
respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan
keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan atau zat
dari lingkungan hidup. Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem
pertahanan yang kuat dengan menjaga keoptimalan kerjanya melalui asupan gizi
yang berimbang.
B.
RUMUSAN MASALAH
Apa
yang dimaksud dengan Gizi ?
Apa
fungsi Gizi bagi tubuh ?
Bagaimana
pengelompokan zat Gizi ?
Apa
pengertian Gizi seimbang ?
Apa
yang dimaksud dengan Sistem Imun ?
Apa
fungsi Sistem Imun bagi tubuh ?
Bagaimana
klasifikasi Sistem Imun dalam tubuh ?
Bagaimana
hubungan Gizi dan Sistem Imun ?
C.
TUJUAN
Menjelaskan
apa itu Gizi.
Menjelaskan
fungsi Gizi bagi tubuh.
Menjelaskan
pengelompokan zat Gizi.
Menjelaskan
pengertian Gizi seimbang.
Menjelaskan
apa itu Sistem Imun.
Menjelaskan
fungsi Sistem Imun bagi tubuh.
Menjelaskan
pengklasifikasian Sistem Imun dalam tubuh.
Menjelaskan
bagaimana hubungan Gizi dan Sistem Imun.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GIZI
Secara
etimologi, kata gizi berasal dari
bahasa Arab yaitu ghidza, yang
berarti makanan. Menurut dialek
Mesir, ghidza dibaca ghizi.
Gizi
adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Fungsi
dari Gizi
1.
Memelihara tubuh dalam
proses tumbuhkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.
2.
Memberika asupan energi
untuk melakukan aktivitas.
3.
Mengatur metabolisme
dan keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain.
4.
Berperan dalam
mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).
Macam-macam zat gizi :
1.
Karbohidrat.
2.
Protein.
3.
Lemak.
4.
Vitamin.
5.
Mineral.
6.
Air.
Pembagian zat gizi berdasarkan fungsinya :
1. Zat tenaga terdiri dari karbohidrat dan lemak.
2. Zat pembangun terdiri dari protein dan mineral.
3. Zat pengatur terdiri dari
mineral, vitamin, dan air.
Pembagian
zat gizi menurut kebutuhan
1. Makronutrien
a. Karbohidrat: Glukosa, Serat.
b. Lemak: Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
c. Protein: Asam-asam amino, leusin, isoleusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, valin, histidin dan nitrogen nonesensial.
2. Mikronutrien
a.
Mineral: Kalsium, Fosfor, Natrium, Kalium,
Sulfur, Klor, Magnesium, Zat besi, Selenium, Seng, Mangan, Tembaga, Kobalt,
Iodium, Krom, Fluor, Timah, Nikel, Silikon, Arsen, Boron, Vanadium, Molibden.
b.
Vitamin: Vitamin A (retinol), vitamin D
(kolekalsiferol), vitamin E (tokoferol), vitamin K, Tiamin, Riboflavin, Niasin,
Biotin, Folasin, Vitamin B6, Vitamin B12, Asam pantotenat dan Vitamin C.
c. Air
Pengertian gizi seimbang
Gizi seimbang adalah pola makan teratur dan proporsi seimbang antar zat gizi yang diperoleh
dari aneka ragam makanan tersebut dalam
memenuhi kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat, cerdas dan produktif.
Komposisi
gizi yang seimbang
Berikut ini adalah gambar pola dari
proporsi gizi seimbang.
Bahan makanan dikelompokan berdasarkan fungsi utama
zat gizi, yang dikenal dengan istilah Tri Guna Makanan, yaitu :
1.
Sumber zat tenaga (padi-padian,
umbi-umbian, dan tepung-tepungan)
2.
Sumber zat pengatur (sayur dan
buah-buahan)
3.
Sumber zat pembangun (kacang-kacangan,
makanan hewani dan hasil pengolahannya)
Dari gambar tersebut dapat
dijelaskan bahwa yang berada pada tingkat yang paling bawah merupakan bahan
makanan yang proporsinya paling banyak dibandingkan dengan baham makanan yang
lain.
B.
SISTEM IMUN
Sistem kekebalan tubuh atau
sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh
luar biologis yang dilakukan oleh sel dan
organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,
sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus
serta menghancurkan sel kanker dan
zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan
melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen,
termasuk virus yang menyebabkan penyakit,
dapat berkembang dalam tubuh. Kekuatan dari aktivasi
kekebalan tubuh ini dipengaruhi juga oleh asupan gizi yang diterima oleh tubuh.
Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor
dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena
beberapa jenis kanker.
Fungsi Sistem Imun
Sistem imun
memiliki 3 peran atau fungsi dalam metabolisme tubuh yaitu :
1.
Pertahanan, yaitu
menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel imun yang
bertugas untuk pertahanan ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan
baik, maka tubuh akan mudah terserang penyakit.
2.
Keseimbangan, atau fungsi
homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen cairan tubuh.
3.
Penjagaan, sebagian
dari sel-sel imun memiliki kemampuan untuk memantau seluruh bagian tubuh. Jika
ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel tersebut akan dihancurkan.
Klasifikasi
Sistem Imun
1.
Sistem Limfatik
Sistem
limfatik terdiri dari dua bagian penting, yaitu pembuluh limfa dan organ
limfoid. Limfa adalah sebutan yang digunakan untuk cairan yang berada didalam
pembuluh limfa. Awalnya limfa berasal dari plasma darah yang merembes keluar
dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah. Cairan tersebut keluar menjadi
carian intertisial yang mengisi ruang antara sel-sel di jaringan. Setelah beredar
ke seluruh tubuh, cairan tersebut dikumpulkan dan dikembalikan ke sistem
peredaran darah melalui sistem limfatik. Fungsi dari sistem limfatik yaitu :
a)
Mengambil kelebihan cairan dari jaringan dan mengembalikannya ke
darah.
b)
Mengadsorbsi lemak dan lakteal di usus halus kemudian
mengangkutnya ke darah.
c)
Membantu pertahanan tubuh melawan penyakit.
a.
Pembuluh Limfa
Pembuluh
limfa merupakan bagian penting dalam sistem peredaran limfa. Pembuluh limfa
berfungsi untuk mengangkut cairan kembali ke peredaran darah dalam peredaran
terbuka. Limfa dari jaringan tubuh akan masuk ke kapiler limfa, kapiler limfa
akan bergabung dengan kapiler limfa lainnya untuk membentuk pembuluh limfa yang
lebih besar. Pembuluh limfa akan berpusat pada pembuluh limfa dada. Aliran
limfa dalam pembuluh limfa dipengaruhi oleh kontraksi otot rangka. Disepanjang
pembuluh limfa terdapat buku limfa yang berbentuk seperti bulatan kecil.
Semua cairan
limfa yang berasal dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan
lengan kanan yang terkumpul dalam pembuluh-pembuluh limfa kanan (duktus
limfatikus dokster). Pembuluh limfa ini bermuara pada pembuluh balik vena dibawah
tulang selangka kanan. Cairan yang berasal dari bagian selain yang bermuara di
pembuluh limfa kanan bermuara pada pembuluh limfa dada (duktus torksikus) yang
bermuara di tulang selangka kiri.
b.
Organ-Organ Limfoid
Organ-organ
limfoid mencakup :
1) Sumsum
merah
Sumsum merah
mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit. Saat dilepaskan dari sumsum
merah, sel-sel limfoid masih identik. Perkembangan berikutnya akan menjadi sel
B dan sel T (tergantung dari tempat pematangannya). Sel B menalami pematangan
di Sumsum merah sedangakn sel T mengalami pematangan di Timus. Kedua jenis
limfosit tersebut bersirkulasi di seluruh tubuh dan limfa, kemudian
terkonsentrasi dalam limpa, nodus limpa dan jaringan limfatik.
2) Nodus
Limfa
Nodus limfa
diselubungi oleh jaringan ikat longgar yang membagi nodus menjadi
nodulus-nodulus. Tiap nodulus mengandung ruang-ruang (sinus) yang berisi
limfosit dan makrofag. Saat cairan limfa melewati sinus maka makrofag akan
memakan bakteri dan mikroorganisme lain yang terbawa. Jadi, Fungsi nodus limfa
adalah menyaring mikroorganisme yang ada dalam limfa. Nodus Limfa dapat
bersifat tunggal maupun berkelompok.
3) Limpa
Limpa adalah
organel limfoid terbesar. Limpa mempunyai dua fungsi, yaitu membuang antigen
yang terdapat dalam darah serta menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
4) Timus
Timus adalah
tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T. Timus mengsekresikan hormon
timopoietin yang menyebabkan kekebalan pada sel T. Timus berbeda dengan organ
yang lain karena hanya berfungsi untuk tempat pematangan limfoid. Selain itu
timus merupakan satu-satunya organ limfoid yang memerangi antigen secara
langsung.
5) Tosil
Tonsil adalah
organ limfoid yang paling sederhana yang berfungsi melawan infeksi pada saluran
pernafasan bagian atas dan faring. Tonsil pada manusia mencakup adenoid, tonsil
saluran, palatin dan lidah
2.
Sistem Kekebalan (Imunitas)
Tubuh
memiliki sistem kekebalan yang berlapis. Untuk dapat masuk ke dalam jaringan
tubuh, benda asing harus melewati beberapa penghalang terlebih dahulu, antara
lain yaitu: kulit, membram mukosa, protein antimikroba, sel fagosit dan
limfosit. Sistem kekebalan terdiri dari sistem kekebalan bawaan dan adaftif.
a.
Kekebalan Bawaan
Kekebalan
bawaan merupakan bagian dari tubuh kita. Penghalang yang melindungi tubuh, sel
dan senyawa kimia yang berfungsi sebagai pertahanan pertama dan telah ada sejak
kita dilahirkan.
1)
Perlindungan permukaan
Kulit dan
membran mukosa merupakan lapisan pertama tubuh. Apabila mikroba yang
menghasilkan lendir akan menjerat mikroba tersebut dan menetralisirnya.
2)
Kekebalan dalam tubuh
Jika mikroba
berhasil melewati penghalang pertama yaitu kulit maka masih ada lapisan
berikutnya yang bersiap menghalang. Penghalang yang dimaksud adalah
perlindungan dalam tubuh yang bersifat nonspesifik. Arti dari Nonspesifik
adalah penghalang tersebut melawan semua patogen tanpa membeda-bedakan.
Perlindungan nonspesifik ini mencakup antara lain fagosit, Sel natural kileer (NK) dan protein antimikroba.
(a)
Fagosit
Sel yang
termasuk fagosit adalah makrofag, neutrofil dan eosinofil. Makrofag mampu
menfagosit 100 bakteri dengan cara menempelkan bagian tubuhnya ke bakteri
dengan kaki psedupodiumnya (kaki semu amoeba) kemudian merusaknya atau memecahnya.
Eosinofil merupakan fagosit yang lemah, tetapi berperan penting dalam
pertahanan tubuh melawan cacing parasit. Sel yang telah dirusak oleh makrofag
tadi akan memberi sinyal yang berfungsi untuk memanggil neutrofil untuk
mendatangi jaringan yang telah terinfeksi. Caranya neutrofil akan keluar dari
pembuluh darah dengan menembus dinding kapiler. Neutrofil akan menelan dan
menghancurkan mikroba tersebut. Satu neutrofil mampu mefagosit 5-20 bakteri.
Saat neutrofil melakukan tugasnya melawan benda asing, monosit akan menyusul
mendatangi daerah luka. Monosit dihasilkan di sumsum darah merah dan akan masuk
ke peredaran darah.
(b)
Sel Natural Killer (sel NK)
Sel NK
berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel NK merupakan sel pertahanan
yang mampu melisis dan membunuh sel-sel kanker serta sel tubuh yang terinfeksi
virus sebelum diaktifkan sistem kekebalan adaftif. Sel NK tidak bersifat
fagositik. Sel-sel ini membunuh dengan cara menyerang membran sel target dan
melepaskan senyawa kimia yang disebut ferforin.
(c)
Protein Antimikroba
Protein
antimikroba meningkatkan pertahanan dalam tubuh dengan melawan mikroorganisme
secara langsung atau dengan menghalangi kemapuannya untuk bereproduksi. Protein
antimikroba yang penting adalah interferon dan protein komplement. Interferon
merupakan sustu protein yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh yang terinfeksi
virus untuk melindungi bagian sel lain disekitarnya. Interferon mampu
menghambat perbanyakan sel-sel yang terinfeksi, namun dapat meningkatkan
diferensiasi sel-sel.
Protein
komplementer adalah sekelompok plasma protein yang bersirkulasi di darah dalam
keadaan tidak aktif. Protein komplement dapat diaktifkan oleh munculnya ikatan
antigen dan antibodi atau jika protein komplement bertemu dengan molekul
polisakarida dipermukaan tubuh mikroorganisme.
b.
Kekebalan Adaftif
Sistem kekebalan
adaftif diaktifkan oleh sistem kekebalan bawaan. Kekebalan adaptif mampu
mengenali dan mengingat patogen spesifik sehingga dapat bersiap bila infeksi
patogen yang sama terjadi dikemudian hari. Contoh sistem kekebaln adaptif yang
penting adalah limfosit.
1)
Limfosit
Seperti yang
telah dijelaskan dalam sistem limfatik, limfosit akan berkembang menjadi dua
jenis sel, yaitu sel B dan sel T.
Sel T umumnya
bekerja melawan antigen sel ekariotik, misalnya jamur atau sel hasil
tranplantasi. Sel T juga dapat menghancurkan sel tubuh yang terinfeksi virus
atau patogen lainnya dan dapat membunuh sel kanker. Sel B bekerja melawan
antigen berupa bakteri dan racun bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Jika ada protein
asing (antigen) masuk ke dalam tubuh, sel B yang telah terspesialisasi akan
menghasilkan protein yang disebut dengan antibodi.
Antibodi
merupakan protein plasma yang dihasilkan oleh limfosit B. Antibodi disebut juga
dengan imunioglobulin (Ig) karena
memiliki protein darah gammaglobulin.
Antibodi dihasilkan oleh individu bila ada rangsangan antigen. Ada tiga jenis
antigen, yaitu :
a)Heteroantigen,
merupakan antigen yang berasal dari spesies lain.
b)Isoantigen,
merupakan antigen dari spesiaes yang sama tetapi struktur genetikanya berbeda.
c)Autoantigen,
merupakan antigen yng berasal dari tubuh itu sendiri dan menyebabkan
pembentukan antibodi tubuh juga.
c.Macam-Macam
Kekebalan Tubuh
1)
Kekebalan Aktif
Kekebalan
aktif adalah bila tubuh menghasilkan antibodi untuk menahan molekul asing
(antigen). Kekebalan yang didapat setelah seseorang mengalami sakit disebut
kekebalan aktif yang alami. Mekanismenya, kuman penyakit yang masuk ke dalam
tubuh telah merangsang tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan penyakit. Bila
penyakit yang sama menyerang kembali, tubuh menjadi memiliki antibodi sehingga
tubuh menjadi kebal dan tidak mudah terserang penyakit.
Kekebalan
aktif dapat juga terbentuk secara buatan, yaitu dengan vaksinasi. Vaksin dapat
berupa racun bakteri, mikroorganisme yang telah dilemahkan atau mirkoorganisme
mati. Dengan pemberian vaksin antibodi tubuh jadi lebih kuat terhadap serangan
penyakit. Misalanya, vaksin polio diberikan pada anak agar anak tersebut kebal
terhadap virus polio karena telah memiliki antibodi.
2)
Kekebalan Pasif
Kekebalan
pasif adalah kekebalan yang didapat dari pemindahan antibodi dari suatu
individu ke individu yang lainnya. Hal ini dapat terjadi secara alami pada bayi
dalam kandungan. Antibodi wanita hamil akan masuk ke tubuh bayi lewat air susu
ibu pertama (kolestrum) yang diminumkan kepada bayi. Kekebalan pasif juga dapat
terjadi secara buatan dengan menyuntikan antibodi dari manusia atau hewan yang
kebal terhadap suatu penyakit, misalnya rabies atau penyakit ajing gila.
C. HUBUNGAN
GIZI DAN SISTEM IMUN
Gizi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keoptimalan kerja dari sistem imun. Yang lebih spesifik lagi yang
mempengaruhi sistem imun adalah zat yang terdapat dalam gizi yang mencakup Karbohidrat Protein Lemak Vitamin dan Mineral. Protein merupakan
yang paling berpengaruh terhadap kinerja sistem imun karena dalam sistem imun
terdapat Protein Antimikroba yang
melawan organisme secara langsung dan mencegahnya untuk berkembangbiak. Jika
salah satu dari zat gizi (protein) atau nutrisi ini tidak lengkap maka akan
berpengaruh pada keoptimalan kinerja sistem imun, sehingga sistem pertahanan
tubuh dari hal-hal yang membahayakan tubuh akan melemah, dengan melemahnya
sistem pertahanan tubuh makan tubuh akan mudah terinfeksi virus, mudah
terserang penyakit dan lain sebagainya yang berdampak negatif.
Oleh karena itu keseimbangan
dalam takaran proporsisi gizi harus dijaga agar tetap stabil dengan cara
mendapat asupan nutrisi dari makanan dan minuman yang sehat dan bersih, dalam
artian makanan dan minuman yang 4 sehat 5 sempurna yang sesuai dengan takaran
komposisi yang seimbang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem kekebalan tubuh kita mempunyai hubungan
kuat dengan cara hidup dan asupan gizi kita. Jika tubuh dilengkapi dengan
nutrisi yang mencukupi dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan dan
bekerja secara optimal. Sistem imun kita berfungsi dengan baik supaya dapat
mempertahankan tubuh dan melawan dari berbagai penyakit dengan memperhatikan
dan mempertahankan status gizi dalam tubuh agar tetap seimbang dan optimal.
B.
SARAN
Agar sistem
imun dapat menjalankan fungsinya dengan optimal maka kita harus :
Menjaga pola
hidup yang sehat
Memperhatikan
setiap makanan yang akan dikonsumsi
Memelihara
lingkungan yang bersih
Daftar Isi
@Definisi
Gizi, Ilmu Gizi, serta Fungsi dari Gizi _ Muslim Dentist - Dentist can help and
pray for your teeth
Status
Gizi « Referensi Kesehatan
Status
Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi _ anwarsasake
NUTRISI
untuk sistem Imun [final]
Konsep
Status Gizi _ Info Mas Hendra