Seorang perawat
dalam aktifitas sehari-harinya di Rumah Sakit, tugasnya tidaklah hanya merawat
dan melakukan tindakan medis dengan segala macam penyakit kepada pasien, akan
tetapi melihat dari sudut pandang yang lain; misalnya dari segi sikap dan penampilan.
Tanpa kita ketahui sangat banyak pengaruh sikat dan penampilan seorang perawat
di Rumah Sakit, salah satunya dari segi positif; misalnya : Perawat yang berpakaian
rapi, bersih, wangi, ramah dan sopan-santun dalam merawat, sehingga pasien
senang, nyaman dan menerima sekali kehadiran perawat.
Tetapi tidak
bisa dipungkiri, bahwa hal-hal yang dianggap baik dan bermanfaat sesungguhnya
bisa membawa sisi negatif atau merugikan bagi pasien. Sebagai contoh, sikap
perawat dalam merawat pasien haruslah sabar, tenang, ramah dan pastinya sopan
santun, sekarang telah banyak terjadi serta keluhan-keluhan pasien di Rumah
Sakit bahwa mayoritas perawat mencontohkan sikap yang kurang baik, seperti
perawat yang acuh tak acuh, perawat yang sombong, perawat yang pilih kasih dan
pandang bulu dsb, maka dari itu saat ini
sosok perawat sudah di anggap tidak baik di mata pasien dan pengunjung rumah
sakit.
Dengan adanya
fakta seperti ini, maka hubungannya dengan kesehatan, khususnya psikologis
pasien ialah perasaan yang tidak nyaman, tingkat stressor yang meningkat bahkan
dapat memperparah status penyakit pasien yang disebabkan oleh beban perasaan
tadi.
Selain itu masih
banyak sisi negatif yang dapat mempengaruhi tingkat keparahan penyakit di Rumah
Sakit, salah satunya lagi seperti penampilan perawat dengan wewangian parfum
yang semerbak harumnya. Mengingat waktu dinas yang cukup lama serta banyak
mengeluarkan keringat yang menyebabkan bau badan, maka dari itu mayoritas
perawat selalu siap sedia parfum di tas nya.
Hal kecil
seperti inilah yang sering kita anggap remeh, padahal sangat besar pengaruhnya
terhadap tingkat keparahan penyakit bahkan bisa menimbulkan penyakit yang baru.
Riset menurut
ahli gizi holistik dan naturopati, Michelle Schoffro Cook:
“Terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan, terdapat juga kandungan karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker)“
“Terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan, terdapat juga kandungan karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker)“
Oleh karena itu,
pasien bisa menderita penyakit yang baru seperti; asma, gangguan perpanasan,
penyakit lingkungan atau kelelahan karena terpapar wewangian parfum yang
bertahan lama di udara.
Beberapa bahan kimia yang biasa
terkandung dalam parfum seperti; Ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone, benzyl
alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride, a-terpineol,
camphor, dan limonene. Sebagian dari bahan kimia ini tidak
berbahaya bagi tubuh. Tetapi, sebagian lagi bisa menyebabkan otot tubuh tegang,
lebih mudah marah, asma, sakit persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit
kepala, batuk, dan iritasi kulit.
Jadi, aroma parfum yang dianggap membuat
perawat lebih percaya diri, ternyata juga bisa mempengaruhi tingkat keparahan
penyakit. Maka dari itu, pilihlah parfum organik yang berbahan alami serta
tidak terlalu menyengat wanginya di hidung. Untuk menyeimbangkan racun yang
masuk ke dalam tubuh, sebaiknya lindungi tubuh dengan asupan nutrisi yang
mengandung antioksidan yang tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran.
Sebagai perawat merangkap juga sebagai
tim medis yang kesehariannya dihabiskan di Rumah Sakit, kita dituntut untuk
selalu menjaga dan memperhatikan kesehatan pasien serta lingkungan yang dimulai
dari diri sendiri dan hal-hal kecil sejak dini yang biasanya kita anggap remeh
tetapi mempunyai banyak pengaruh terhadap kesehatan pasien.
By : Bayu Suryadani
STIK Muhammadiyah Pontianak
STIK Muhammadiyah Pontianak
October 9, 2012 at 10:37 AM
sudah di follow kak thanks ptik-unm.net