Global warming merupakan istilah yang
menunjukkan peningkatan suhu rata-rata udara permukaan bumi dan lautan. Suhu
udara rata-rata permukaan bumi meningkat 0.740 ± 0.180 C
dalam 100 tahun terakhir. Suhu global cenderung meningkat sebesar 1.10
sampai 6.40 C antara tahun 1990 dan 2100. (Bruce Mitchell, 2000:24
dalam http://miftah19.wordpress.com diperoleh tanggal 9 oktober 2012).
Pemanasan global (global warming) merupakan
salah satu masalah baru yang semakin sering dibahas oleh berbagai pihak
belakangan ini. Sebagian besar manusia di bumi khususnya negera-negara maju
telah mengkhawatirkan dampak perubahan iklim global terhadap kelangsungan
kehidupan di bumi. Dampak pemanasan global telah kita rasakan dalam kehidupan
sehari-hari. Suhu udara semakin panas, intensitas bencana alam pun meningkat,
mulai dari banjir, angin puting beliung yang sering melanda, hingga curah hujan
yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Seharusnya kita menyadari bahwa semua
ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukan bahwa bumi ini sudah mengalami
kerusakan yang cukup parah, yang menuju kepada kehancuran bumi .
Penyebab Pemanasan Global
Penyebab
utama global warming adalah tingginya level greenhouse gases
(gas-gas rumah kaca), terutama CO2 (karbondioksida) dan metana di
atmosfer akibat aktifitas manusia, seperti tingginya laju pembakaran bahan
bakar fosil—seperti bensin, solar, dan lainnya, dan perubahan fungsi lahan
terutama deforestasi (penebangan hutan). (Achmad Baiquni, 1995:99 dalam
http://miftah19.wordpress.com diperoleh tanggal 9 oktober 2012).
Berdasarkan
pernyataan diatas, manusialah yang paling bertanggung jawab atas terjadinya
global warming, dan manusia jugalah yang menjadi kontributor terbesar dari
terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Dan akibatnya konsentrasi CO2 dalam kurun waktu 150 tahun terakhir
menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dari 280 ppmv menjadi 379 ppmv.
Hal tersebut dimulai semenjak terjadinya Revolusi Industri, dan hal tersebut merupakan peningkatan konsentrasi tertinggi
semenjak 650.000 tahun terakhir.
Dampak
Pemanasan Global
1.
Perubahan
Iklim/cuaca yang semakin ekstrim
NASA
menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan
cuaca dan iklim di bumi. Pola curah hujan yang tidak bisa diprediksi sehingga
menyebabkan banjir disuatu tempat, tetapi kemarau di satu tempat yang lain.
Tanpa diperkuat dengan pernyataan NASA di atas pun kita sudah dapat melihat
efeknya pada lingkungan di sekitar kita, terkadang panas terasa begitu
menyengat dan curah hujanpun susah untuk diprediksi, hujan lebih sering datang
secara tiba-tiba.
Banyak
daerah di dunia telah merasakan dampak dari cuaca ekstrim yang terjadi karena
global warming, pada daerah Death Valley di California contohnya, suhu di
daerah tersebut pernah tercatat mencapai 53o C. Karena hal tersebut
beberapa penduduk sipil menjadi korban baik terkena penyakit kulit ataupun
meninggal (karena kepanasan), membunuh ratusan ikan air tawar, memicu kebakaran
hutan yang hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak.
2.
Mencairnya
es di kutub utara dan kutub selatan
Global warming juga berdampak langsung pada terus
mencairnya es di daerah kutub utara & selatan. Seorang ahli iklim NASA
membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan : HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB
UTARA AKAN LENYAP PADA AKHIR MUSIM PANAS 2012, hal tersebut tentunya akan
mempengaruhi volume air laut di bumi meningkat. Para ahli memperkirakan apabila
Greenland mencair, level permukaan bumi akan naik sampai dengan 7 meter, yang
cukup untuk menenggelamkan pantai, pelabuhan, dan daratan rendah di seluruh
dunia. Hal tersebut sama saja dengan tsunami yang dapat dengan mudah meluluh
lantahkan suatu daerah dengan seketika
Selain itu dengan mencairnya es di kutub utara dan
kutub selatan juga memberikan satu potensi bencana besar bagi planet kita.,
yaitu mencairnya methane hydrates, yang merupakan metana beku yang jumlahnya
3000 kali dari metana yang saat ini ada di atmosfer. Para ilmuan memperkirakan
bahwa Antartika menyimpan 400 miliar ton metana beku, dan gas ini dilepaskan
sedikit demi sedikit ke atmosfer.
Seiring dengan semakin banyaknya bagian-bagian es
yang runtuh, bisa kita bayangkan betapa mengerikan keadaan ini. Siklus ini bisa
akan menghasilkan pemanasan global yang sangat parah sehingga mungkin dapat
disetarakan dengan kiamat !
Lalu
apakah yang kita harus lakukan sekarang? Dengan berbagai macam ancaman bencana
yang akan melanda bumi, apakah kita hanya berdiam saja dan pasrah menunggu
bencana itu datang? Tentu saja tidak, sudah saatnya bagi kita untuk andil dalam
usaha menghentikan global warming yang terus terjadi. Mulailah dengan hal yang kecil seperti tidak
menggunakan listrik secara berlebihan, dan jangan menggunakan produk-produk
yang mengandung CFC. Walaupun yang kita lakukan kelihatannya sepele namun hal
tersebut dapat mengurangi resiko global warming di bumi ini.
By : Fanshuri Rizqi Santoso
By : Fanshuri Rizqi Santoso